SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 2,5 ton sampah diangkut dari jalur pendakian Gunung Gede Pangrango Jawa Barat. Ini hasil Operasi Bersih (Opsih) selama satu pekan atau sejak tanggal 23 hingga 29 Oktober 2023 yang dilakukan sejumlah relawan serta petugas gabungan.
Sampah yang dibuang oknum pendaki tersebut didominasi sampah plastik, baik pembungkus makanan hingga botol air minum dalam kemasan. Tak hanya itu, petugas juga masih menemukan celana dalam hingga alat kontrasepsi atau kondom bekas berserakan mengotori gunung.
"Pasca pendakian dibuka, tentunya yang dikhawatirkan ialah adanya sampah yang dibuang sembarangan oleh pendaki yang tidak bertanggung jawab, namun selama sepekan operasi, ternyata kita juga temukan celana dalam hingga kondom," kata Ketua Umum Volunteer Gunung Gede Pangrango Operation (GPO) Dudan Darmawan dilansir dari CianjurToday -jaringan Suara.com, Senin (30/10/2023).
Menurut Dudan, kondom ditemukan di kawasan Alun-alun Suryakencana. Bahkan dalam kondom tersebut tampak bercak air mani.
"Kemungkinan bekas digunakan hak tak senonoh. Karena ditemukan bercak seperti air mani," kata dia.
Baca Juga: Pendakian Gunung Gede Ditutup Sementara dari 27-29 Oktober 2023
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menemukan puluhan celana dalam yang dibukan di jalur pendakian hingga di kawasan berkemah. Sebagian diantaranya juga terdapat bekas kotoran manusia.
"Total ada 80 celana dalam yang kita temukan. Sekitar 30 diantaranya ada kotoran manusianya. Diduga dibuang karena pendaki cepirit, sudah sampai keluar kotoran. Tapi bukannya dibungkus dan dibawa turun malah dibuang sembarangan," jelasnya.
Dudan mengaku sangat menyayangkan banyaknya pendaki yang tidak sadar dengan membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik hingga celana dalam.
"Yang lebih kami sayangkan belum alam ini sudah ada opsih oleh relawan dan tim kementerian. Tapi tetap saja pendakinya tidak sadar menjaga kebersihan. Dan paling memprihatinkan banyaknya yang buang celana dalam, bahkan hingga kondom," tuturnya.
Dudan meminta pendaki memiliki kesadaran untuk membawa sampah turun kembali dari Kawasan Konservasi khususnya di Gunung Gede Pangrango.
"Kami berharap agar pendaki memiliki kesadaran untuk membawa sampah turun kembali dari Kawasan Konservasi terkhusus di Gunung Gede Pangrango. Karena kalau bukan kita lagi yang menjaga Gunung Mau siapa lagi?" ucapnya.
Senada Kepala Balai Besar TNGGP Sapto Aji, mengaku sangat menyangkan dengan masih banyaknya pendaki yang membuang sampah sembarangan di Gunung Gede, terlebih celana dalam hingga kondom.
"Ini cukup memprihatinkan. Kawasan gunung ini harusnya dijaga kebersihannya, dan harusnya tidak dijadikan tempat untuk berbuat tidak senonoh," ucap dia.
Menurutnya Balai Besar TNGGP akan memperketat aturan dengan melibatkan relawan untuk memeriksa perlengkapan pendaki, baik saat naik ataupun turun. Diketahui, kegiatan pendakian TNGGP kembali dibuka setelah sempat ditutup selama tiga hari (27-29 Oktober) menyusul adanya Kejurnas Lari Trail.
"Rencananya bulan depan mulai dijalankan. Saat mendaki akan dicek barang bawaannya. Kalau saat turun ada barang yang kurang, terutama bungkus plastik maka akan disanksi baik teguran hingga diblacklist. Kami harap aturan tersebut bisa diikuti pendaki demi kelestarian Gunung Gede Pangrango," pungkasnya.
SUMBER: SUARABOGOR.ID/CIANJUR TODAY