SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian PUPR menginformasikan progres pembangunan Jembatan Cikereteg di jalan nasional Sukabumi Bogor. Jembatan yang hancur akibat longsor tersebut, kini sedang dipasang girder.
Lewat akun medsos official BBPJN DKI Jakarta-Jawa Barat dikabarkan PPK 5.3 pada Senin (25/9/2023) telah memasang satu bentang girder jembatan Cikereteg dari total empat bentang yang direncanakan akan dipasang pada jembatan Cikereteg Stage lI.
Dengan adanya kegiatan ini, dikabarkan merubah jadwal penutupan total Jembatan Cikereteg. Hal itu setelah dilakukan evaluasi pada saat pelaksanaan erection girder.
Penutupan total jembatan Cikereteg untuk kendaraan roda empat akan dilakukan hingga tanggal 29 September 2023, sedangkan untuk kendaraan roda dua dilakukan penutupan total dari mulai pukul 21.00 pukul 04.00 WIB.
"Penutupan tersebut dilakukan untuk pelaksanaan Erection Girder di area Cikereteg sisi timur yang merupakan bagian dari percepatan pembangunan Jembatan Cikereteg," tulis BBPJN DKI Jakarta - Jawa Barat.
Baca Juga: Penutupan Jembatan Cikereteg Diperpanjang hingga Oktober, Roda 2 Bisa Melintas
"Harap perhatiannya ya Sobat, semoga informasi ini bermanfaat bagi kalian yang hendak bepergian di area tersebut sehingga bisa memilih jalur alternatif Tol Bocimi untuk kendaraan roda 4 (empat) selama pelaksanaan Erection Girder," tutupnya.
Diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pembangunan kembali atau rekonstruksi Jembatan Cikereteg untuk memperlancar konektivitas antar wilayah Bogor-Sukabumi sehingga ditargetkan dapat dilintasi kembali pada Oktober 2023.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Hubungan Antar Lembaga K.M. Arsyad mengatakan Jembatan Cikereteg siap dilalui pada bulan Oktober 2023.
“Dari Kementerian PUPR intinya siap melaksanakan pembangunan jembatan ini, tadi sudah disampaikan bahwa open traffic akan dilakukan pada bulan Oktober. Tentu kami juga terimakasih atas dukungan dan saran kepada Komisi V DPR RI juga bapak bupati yang sudah membantu dalam penanganan jembatan ini” jelas Arsyad dikutip dari laman Kementerian PUPR.
Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Barat-DKI Jakarta, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, pembangunan kembali Jembatan Cikereteg sepanjang 50,8 meter dan lebar 13meter yang berlokasi di lokasi Jalan Raya Ciawi – Benda, Kabupaten Bogor ini dilaksanakan karena terjadinya longsor pada Desember 2022 dan Februari 2023.
Baca Juga: Usai Pilkades Serentak Sukabumi 2023, Ketua BPD Karangtengah Tewas Tergantung
Penanganan jembatan bertipe PCI grider ini meliputi pekerjaan pondasi borepile diameter 80 cm dengan kedalaman 30 meter dan pemasangan gelagar beton tipe-I dengan bentang 50, 8 meter. Sedangkan jenis penanganan longsoran dan sungai yaitu pemasangan bronjong dan armor blok beton di hilir sungai guna memperlambat aliran arus air.
Hingga September 2023, progres total pekerjaan Jembatan Cikereteg telah mencapai 58,42% yang mana realisasi pekerjaan stage 1 sisi barat (94%) dan stage 2 sisi timur (56%). Pembangunan jembatan menggandeng kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya (Persero) sejak dikeluarkan SPMK tanggal 8 Desember 2022 beserta perubahannya dan ditargetkan selesai pada Oktober 2023 dengan rancangan anggaran APBN senilai Rp56,9 miliar.
Sementara itu diberitakan sebelumnya, Kapolsek Caringin Polres Bogor, Iptu Ketut Lasswarjana, mengatakan bahwa Jembatan Cikereteg akan tetap ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.
"Rencananya, jembatan tersebut akan kembali dibuka pada tanggal 5 Oktober, asalkan tidak ada kendala yang menghambat proses perbaikan," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Minggu (24/9/2023).
Menurut Ketut, penutupan sementara ini disebabkan oleh pemasangan gelagar balok girder yang sedang berlangsung di Jembatan Cikereteg.
"Untuk sementara waktu, hanya kendaraan roda 2 yang diizinkan melintas. Kendaraan besar dan roda 4 diharapkan menggunakan jalur alternatif melalui jalan tol Bocimi," tuturnya.
"Kalau kemarin suratnya, ditutup untuk roda 4 sampai tanggal 5 Oktober, untuk saat ini roda 2 bisa melintas," tambahnya.