SUKABUMIUPDATE.com - Situ Bagendit atau Danau Bagendit merupakan danau yang terbentuk secara alami. Terletak di Desa Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Selain memiliki keindahan alam, Situ Bagendit menyimpan legenda atau cerita rakyat yang menjadi daya tarik tersendiri.
Berbagai aktivitas wisata bisa dilakukan di Situ Bagendit. Baik untuk dewasa maupun anak-anak. Jadi sangat cocok untuk tempat berlibur bersama keluarga.
Apalagi dimulai tahun 2022, tampilan Situ Bagendit berubah total setelah dilakukan revitalisasi oleh pemerintah. kini nampak modern dengan penambahan spot-spot foto.
Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Jodoh Disebut Belahan Jiwa, Sudah Tahu?
Salah satunya terletak pada bangunan dermaga yang menjorok ke tengah danau. Maka tidak heran jika tempat wisata ini menjadi pilihan utama para wisatawan. Bukan hanya wisatawan lokal dari Garut dan sekitarnya.
Daya tarik utama dari objek wisata ini adalah danau yang menghampar luas, ditambah dengan pemandangan yang indah dan suasana khas pedesaan, objek wisata ini menjadi salah satu tempat wisata di Garut yang sangat populer.
Setelah direnovasi, Situ Bagendit terbagi menjadi tiga bagian. Pintu masuk utamanya berada di Jalan KH Hasan Arif di Banyuresmi. Sedangkan situs kedua dan ketiga berada di tengah-tengah kawasan pemukiman.
Situ Bagendit dua dapat diakses melalui kawasan Sukaratu, sedangkan Situ Bagendit tiga dapat diakses melalui kawasan Serut. Ketiga bagian objek wisata Situ Bagendit ini masing-masing mempunyai daya tarik tersendiri.
Baca Juga: Tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung: Harga dan Cara Beli Online
Jika berkunjung ke tempat wisata ini, jangan lupa untuk menjajal rakit atau perahu yang terbuat dari susunan bambu dan mengelilingi danau Bagendit.
Mengutip dari disparbud.jabarprov.go.id, penataan Situ Bagendit menelan anggaran Rp 87,73 miliar, Situ Bagendit kini memiliki berbagai sarana prasarana seperti amphitheater, jembatan, jalur pedestrian, masjid, spot UMKM, hingga area bermain anak. Revitalisasi kawasan wisata Situ Bagendit Kabupaten Garut diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Senin 21 Agustus 2023.
Ridwan Kamil dalam sambutannya saat itu menyampaikan, Situ Bagendit kedepannya diharapkan menjadi salah satu destinasi unggulan yang ada di Jawa Barat khususnya Kabupaten Garut. Dengan begitu, akan timbul dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar yang menggantungkan hidupnya dari wisatawan yang berkunjung ke Situ Bagendit.
Baca Juga: Pecah! Lesti Kejora Nyanyi Dangdut di Sukabumi, Wargi Sunda Goyang Bersama
“Sebelumnya Situ Bagendit kurang terawat, tidak memberikan PAD (Pendapatan Asli Daerah), dan tidak menjadi kebanggaan. Tapi setelah ada Pak Gubernur (Ridwan Kamil), Situ Bagendit sekarang menjadi luar biasa,” ungkap Bupati Garut Rudy Gunawan.
Legenda Situ Bagendit
Konon, pada zaman dahulu di desa tersebut hiduplah seorang wanita paruh baya bernama Nyai Bagendit yang berstatus janda.
Janda tersebut memiliki harta yang melimpah peninggalan dari suaminya yang telah lebih dahulu meninggalkannya. Jadi Nyai Bagendit tidak memiliki anak sehingga ia hidup sendiri di rumahnya.
Nyai Bagendit dikenal sebagai orang yang biasa meminjamkan sebagian hartanya kepada tetangganya yang membutuhkannya, tetapi dia meminjamkan nya dengan meminta bunga yang tinggi sehingga tetangga nya keberatan untuk membayarnya, sehingga Nyai Bagendit tidak segan-segan akan menyita apa yang dimiliki oleh tetangga nya yang memiliki hutang kepadanya.
Baca Juga: Profil Oki Setiana Dewi, Ustadzah yang Ceramah di Masjid Agung Sukabumi
Disaat Nyai Bagendit sedang menghitung kekayaan nya datang sosok kakek yang berjalan menggunakan tongkat dan meminta minum kepada Nyai Bagendit, Nyai Bagendit tidak memberikan minum kepada si kakek tapi malah memarahi si kakek yang ingin meminta minum.
Si kakek sangat sedih dan kecewa melihat perilaku yang dilakukan oleh Nyai Bagendit, kemudian si kakek menancapkan tongkatnya di depan rumah Nyai Bagendit dan berkata bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Nyai Bagendit akan mendapatkan pelajaran atas apa yang telah dia perbuat.
Tongkat kakek yang tertancap di depan rumah Nyai Bagendit ditarik dan akhirnya mengeluarkan air yang akhirnya membanjiri desa. Para warga yang terkena dampaknya sibuk menyelamatkan diri agar terselamat dari kebanjiran tersebut, tapi Nyai Bagendit malah sibuk menyelamatkan harta yang ada di rumahnya.
Baca Juga: 7 Desa Wisata di Jawa Barat Raih Penghargaan ADWI 2023
Nyai Bagendit berusaha meminta tolong kepada warga tapi tidak ada yang menolongnya dan akhirnya Nyai Bagendit tenggelam bersama harta kekayaannya.
Air semakin meluap dan membentuk danau. Kemudian, danau itu dinamakan Danau Bagendit atau Situ Bagendit.