SUKABUMIUPDATE.com - Musim kemarau telah melanda banyak wilayah Indonesia dan menyebabkan kekeringan di berbagai daerah termasuk Jawa Barat (Jabar).
Meski belum semua daerah di Jawa Barat terdampak, terdapat sejumlah wilayah yang terkena dampak kekeringan paling banyak dibandingkan daerah lain.
Melansir dari Tempo.co, menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, kekeringan tahun ini tercatat sudah menjangkau 15 kabupaten/kota di Jawa Barat dengan warga terdampak menembus 51.067 kk terdampak.
Baca Juga: Doa yang Dibaca Rasulullah SAW Saat Musim Kemarau Agar Turun Hujan
Selain itu, kekeringan juga memicu kebakaran hutan dan lahan di Jabar hingga mencapai luas 313,9 hektare. BPBD Jawa Barat mencatat data daerah terkena dampak kekeringan terhitung 1 Januari 2023 hingga 4 September 2023 tersebar di 15 kabupaten/kota.
Sebarannya berada di 156 desa di 63 kecamatan di Jawa Barat. Bantuan air bersih yang disalurkan hingga saat ini sudah menembus 1,472 juta liter air bersih.
Kabupaten Bogor menjadi daerah dengan dampak kekeringan terbanyak yakni tersebar di 71 desa dengan 27.299 kk terdampak, bantuan air bersih yang disalurkan mencapai 693 ribu liter. Disusul Kabupaten Bekasi yang mencatatkan 19 desa terdampak kekeringan dengan 5.299 kk terdampak, bantuan air bersih yang disalurkan menembus 340 ribu liter.
Selanjutnya Kabupaten Sukabumi dengan 15 desa terdampak( 7.399 kk); Kota Sukabumi dengan 14 desa terdampak (2.875 kk terdampak); Kabupaten Bandung dan Subang masing-masing 8 desa terdampak; Ciamis 7 desa terdampak; Majalengka 4 desa terdampak; Kabupaten Cirebon dan Purwakarta masing-masing 2 desa terdampak; serta Kota Bogor, Garut, Karawang, dan Pangandaran masing-masing 1 desa terdampak.
Baca Juga: Sukabumi Siaga Kekeringan, BMKG Ungkap Daerah di Jawa Barat yang Statusnya Awas
Sementara kebakaran hutan dan lahan di Jawa Barat dalam data yang dihimpun sejak 1 Januari 2023 hingga saat ini tersebar di 46 kecamatan di 15 kabupaten/kota. Terbanyak terjadi di Kuningan di 2 kecamatan dengan area hutan dan lahan terbakar seluas 164,2 hektare.
Disusul Majalengka di 8 kecamatan dengan area hutan dan lahan terbakar seluas 40,3 hektare; Subang tersebar di 3 kecamatan dengan area hutan dan lahan terbakar seluas 27 hektare; Kabupaten Cirebon 3 kecamatan dengan area hutan dana lahan terbakar 25,4 hektare; Kabupaten Bandung Barat di 1 kecamatan dengan area hutan dan lahan terbakar seluas 16,5 hektare; Kabupaten Bandung di 3 kecamatan dengan area hutan dan lahan terbakar seluas 11 hektare; serta Sumedang 7 kecamatan dengan area hutan dan lahan terbakar seluas 11 hektare.
Siaga darurat kekeringan
Selebihnya terjadi di Garut, Kota Cimahi, Kota Bandung, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Purwakarta, dan Kota Sukabumi masing-masing area hutan dan lahan terbakar luasnya kurang dari 1 hektare.
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Provinsi Jawa Barat Hadi Rahmat Hardjasasmita mengatakan, gubernur Jawa Barat saat ini sudah memberlakukan siaga darurat kekeringan.
Baca Juga: 9 Tips Menghemat Air di Musim Kemarau,Yuk Coba Terapkan
“Siaga kekeringan yang ditetapkan dalam SK Gubernur itu dari tanggal 1 Agustus 2023 sampai 31 Oktober 2023,” kata dia, Rabu, 6 September 2023.
Hadi mengatakan, data tersebut dihimpun sejak 1 Januari 2023. Awal musim kemarau di sejumlah daerah berbeda-beda. BMKG memperkirakan puncak kemarau terjadi pada Agustus-September 2023 ini. “Sekarang ini dampaknya sudah mulai ke seluruh wilayah Jawa Barat,” kata dia.
Sumber: Tempo.co