SUKABUMIUPDATE.com - Pertimbangan efektivas waktu hingga keluhan soal ongkos yang berlipat, mayoritas warga berharap agar Jembatan Cikereteg segera bisa dilintasi oleh angkutan umum atau angkutan kota (Angkot).
Jembatan Ciketereg yang menghubungkan Sukabumi-Bogor yang berlokasi di Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor tersebut telah kembali dibuka untuk roda dua usai rampungnya pengecoran lantai jembatan Cikereteg lajur sisi barat pada Senin, 17 Juli 2023. Sementara kendaraan roda empat masih harus menggunakan jalan alternatif dan Tol Bocimi.
Angkutan umum (angkot) yang biasa melintasi Jembatan Cikereteg harus melakukan transit di tengah jalan, yang mengakibatkan penumpang harus berjalan jauh melewati jembatan pejalan kaki sebelum kemudian naik angkot lagi untuk menyambung perjalanan. Hal ini menyebabkan penumpang harus membayar ongkos sebanyak dua kali lipat dari perjalanan biasa.
"Kami sebagai masyarakat berharap agar angkot dapat melewati Jembatan Cikereteg. Dengan demikian, kami yakin bahwa hal ini akan mengurangi beban ongkos transportasi kami," ungkap Supriyanto, salah satu warga setempat.
Sebelumnya, perjalanan dari Tajur hingga Cigombong hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu. Namun, setelah transit di Jembatan Cikereteg, biaya transportasi menjadi dua kali lipat. Hal ini menyulitkan masyarakat yang menggunakan angkutan umum secara rutin.
Selain itu, kata Supriyanto beberapa angkot juga terpaksa melalui Tol Bocimi untuk mencapai tujuan mereka. Meskipun tol tersebut dapat mempersingkat perjalanan, biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh masyarakat menjadi beban yang cukup besar. Sebagai contoh, tarif angkot yang semula Rp 10 ribu menjadi Rp 18 ribu setelah melewati tol.
"Saya dan masyarakat lainnya berharap agar pihak terkait dapat memperhatikan kebutuhan kami sebagai pengguna angkot. Terutama pada jam-jam tertentu ketika jalanan tidak terlalu padat, angkot seharusnya diizinkan melintas di Jembatan Cikereteg," tambah Siti, salah satu karyawan yang setiap hari menggunakan angkot untuk berangkat dan pulang bekerja.
Menurut Siti, dengan memperbolehkan angkot melintas di Jembatan Cikereteg pada jam-jam tertentu, diharapkan biaya transportasi dapat ditekan sehingga masyarakat dapat menghemat pengeluaran mereka. Selain itu, pelayanan angkutan umum yang lebih efisien juga akan membantu masyarakat dalam mobilitas sehari-hari.
"Pihak terkait diharapkan dapat merespons harapan masyarakat ini dengan mempertimbangkan solusi yang sesuai dan memfasilitasi angkot untuk melintas di Jembatan Cikereteg. Semoga langkah ini dapat mewujudkan pelayanan transportasi yang lebih baik dan terjangkau bagi seluruh masyarakat," pungkasnya.