Mengenal Gedogan, Alat Tenun Tradisional dari Jawa Barat

Jumat 07 Juli 2023, 18:15 WIB
Tenun Gedogan menjadi salah satu budaya dari Indramayu, Jawa Barat | Foto: dok.BNPB Jabar

Tenun Gedogan menjadi salah satu budaya dari Indramayu, Jawa Barat | Foto: dok.BNPB Jabar

SUKABUMIUPDATE.com - Jawa Barat memang terkenal dengan warisan budayanya yang beragam, salah satunya yaitu kain tenun Gedogan.

Tenun Gedogan ini menjadi salah satu kekayaan yang ada di Daerah Indramayu Jawa Barat. Tenun Gedogan sendiri sudah turun temurun dilestarikan masyarakat Indramayu sehingga akhirnya diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia asal Jawa Barat.

Sebutan Gedogan sendiri berasal dari nama alat yang digunakan untuk menenun. Nama gedogan itu muncul karena ketika digunakan, alat tenun tersebut mengeluarkan bunyi ‘dog…dog…dog’ dari bagian tertentu yang saling beradu.

Melansir dari laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Selain gedogan, terdapat seperangkat alat lainnya yang diperlukan seperti pajal, kluntungan benang, undar jantra, pamanen, dan teropong.

Baca Juga: Tokoh dalam Cerita Wayang Sukuraga Sukabumi, Sarat Makna Budaya Sunda

Semua alat tersebut merupakan satu rangkaian alat menenun yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya. Berikut fungsi dari berbagai alat yang digunakan untuk menenun tersebut.

  • Pajal: alat ini terbuat dari bambu, fungsinya untuk menggulung benang dari undar jantra melalui proses nglerek.
  • Undar: alat ini terbuat dari bambu, kayu, dan benang, biasanya dibuat sendiri oleh pengrajinnya. Undar merupakan pasangan jantra. Undar jantra berfungsi untuk nglerek.
  • Jantra: alat ini terbuat dari kayu dan roda. Jantra merupakan pasangan undar. Undar jantra berfungsi untuk nglerek.
  • Pamanen: fungsinya untuk menggulung benang dari kluntungan. Lebar benang yang digulung sesuai ukuran kain yang diinginkan. Alat ini biasanya dibuat oleh tukang kayu.
  • Kluntungan benang.
  • Teropong: berfungsi untuk memasukkan benang yang ada di pajal pada saat menenun.
  • Gedogan: alat untuk menenun.

Baca Juga: 7 Faktor Resiko Speech Delay pada Anak, Autis hingga Screen Time

Cara menggunakan Gedogan yaitu dengan memangku atau menggendong alatnya sambil penenun duduk di lantai. Pengrajin tenun biasanya mendapatkan Gedogan dari warisan orang tuanya.

Hanya saja gedogan tersebut biasanya sudah tanpa bagian cacak karena bagian ini mudah rusak. Cacak harus dibuatkan ulang oleh tukang kayu. Gedogan terdiri atas beberapa bagian yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan lainnya. Bagian-bagian tersebut adalah:

  • Por: alat yang berfungsi sebagai penahan pinggang penenun. Bahannya terbuat dari kayu dan tali rami atau tali tambang.
  • Suri: bentuknya menyerupai sisir, fungsinya untuk memisahkan lusi atas dan lusi bawah.
  • Dayan (papan): gunanya untuk menarik benang.
  • Apit: alat untuk menggulung tenunan yang sudah jadi, letaknya di depan perut penenun.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Tempat Wisata Sekitar Bocimi, Lewat Tol Ciawi Sukabumi

Itulah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai Gedogan yang menjadi warisan budaya dari Jawa Barat

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi