SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Bogor Bima Arya turun langsung mengecek ke beberapa rumah yang diduga dijadikan alamat untuk mendaftar sekolah lewat PPDB zonasi. Bima menindaklanjuti adanya laporan soal indikasi kecurangan penerimaan peserta didik baru atau PPDB yang viral di media sosial sejak Rabu, 5 Juli 2023.
Mengutip tempo.co, dalam konten media sosial itu, tidak secara jelas disebutkan alamat, namun disebutkan adanya aksi titip identitas anak di kartu keluarga (KK). Bima Arya mengecek langsung beberapa rumah yang menjadi alamat untuk mendaftar sekolah. Dari pengecekan tersebut, dia menduga memang ada permainan dalam PPDB zonasi.
"Kami sudah cek tadi, ke Gang Selot yang paling dekat dengan SMPN 1, ada beberapa rumah tidak ditemukan nama anak itu dan ada yang mencurigakan juga, koordinatnya dekat, tetapi ketika mendaftar alamatnya jauh gitu ya, jadi saya kira ini betul-betul ada permainan," katanya, Kamis, 6 Juli 2023, seperti dilansir dari Antara.
Salah satu titik yang dilakukan pengecekan oleh Bima Arya yakni di Gang Selot dan Jalan Kantor Batu, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, yang tak jauh dari SMPN 1 Kota Bogor dan SMAN 1 Kota Bogor. Di sana, Bima Arya didampingi Camat Bogor Tengah Dicky Iman Nugraha melakukan verifikasi ke pemilik rumah untuk menanyakan nama-nama yang ada terkait PPDB melalui jalur zonasi.
Seorang warga membenarkan bahwa nama tersebut berdomisili di sana dan sedang mendaftar PPDB melalui jalur zonasi, namun banyak pula pemilik rumah yang tidak kenal dengan nama yang ditanyakan Bima Arya.
Tak hanya itu, saat melakukan verifikasi Bima Arya juga menemukan nama yang dipegangnya itu beralamat di sebuah kontrakan kosong dan kos-kosan kosong ataupun kosan yang dihuni oleh para pekerja. Dari hasil temuan tersebut, Pemerintah Kota Bogor akan melakukan investigasi secara menyeluruh di seluruh sekolah.
"Saya juga akan ke Disdukcapil akan ke Disdik, kita akan audit semua sistemnya bagaimana menentukan koordinat, bagaimana memverifikasi kartu keluarga, itu penting bagi sekolah. Disdik, Disdukcapil, akan kita audit semua," katanya.
Saat melakukan verifikasi Bima Arya juga menerima aduan warga, seorang pemilik warung nasi yang sudah tinggal tiga tahun di Jalan Kantor Batu setelah sebelumnya tinggal di Jalan Paledang.
Meskipun lokasi tempat tinggalnya dekat dengan SMAN 1 Kota Bogor, namun anaknya yang sempat berada di urutan atas PPDB zonasi tiba-tiba tersisih. Bima Arya tak bisa menyimpan kekesalannya karena masih ada permainan dalam PPDB zonasi.
"Tadi ada anak di situ yang rumahnya dekat tapi tidak kebagian ya karena terlempar dari yang jauh, kalau seperti ini kan enggak benar sistem zonasi ini, yang masuk di sekolah-sekolah di pusat kota ini ya sebagian besar yang rumahnya jauh. Bahkan ada yang dari pinggiran," ujarnya.
Sumber: Tempo.co