Viral Sayembara Tangkap Begal, Sosiolog: Akibat Tak Ada Solusi dari Aparat

Kamis 29 Juni 2023, 13:31 WIB
(Foto Ilustrasi) Aksi begal dianggap semakin mengkhawatirkan. | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) Aksi begal dianggap semakin mengkhawatirkan. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Aksi begal di Bekasi semakin mengkhawatirkan. Terbaru, seorang ibu yang akan menjenguk anaknya di rumah sakit menjadi korban begal di Fly Over Alindra Harapan Indah, Tarumajaya, Kota Bekasi, Rabu, 28 Juni 2023 sekira pukul 03.30 WIB.

Mengutip suara.com, geram dengan aksi begal yang tak pandang bulu, muncul sayembara tangkap begal di Bekasi. Kepala Desa Burangkeng, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Nemin bin Sain, mengadakan sayembara untuk menangkap begal dengan iming-iming hadiah uang.

"Barang siapa yang bisa menangkap begal jalanan saya kasih hadiah Rp 10 juta," kata Nemin.

Menurut Nemin, sayembara tangkap begal yang kemudian viral ini karena kondisi gangguan keamanan dan ketertiban pelaku penjahat jalanan sudah sangat membuat resah warga.

Sosiolog dari Universitas Islam 45 Bekasi Andi Sopandi menilai adanya fenomena sayembara penangkapan begal disebabkan karena kasus pembegalan yang terjadi secara berulang-ulang tidak diatasi dengan baik oleh pihak yang berwenang.

“Kasus pembegalan yang berulang-ulang, dan tidak diatasi, juga tidak ada solusi baik oleh penegak hukum, pemerintah, maupun masyarakat,” kata Andi, Kamis, 29 Juni 2023.

Kondisi ini akhirnya membuat masyarakat menilai bahwa upaya yang selama ini dilakukan untuk memberantas aksi begal tidak cukup untuk membuat pelaku begal merasa jera.

“Berakibatnya, Kades Burangkeng membuat keputusan bersifat non-konformis (tidak sesuai keajegan aturan hukum yang berlaku) bahasa praktisnya ‘hukum alam’ dengan sejumlah imbalan,” ucapnya.

Padahal menurut Andi, sayembara bukanlah solusi yang tepat dalam mengatasi persoalan apalagi menyangkut ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

Baca Juga: Maut di Laut Sukabumi

Sebab, fenomena begal akan terus berulang dan sayembara hanyalah sebuah tindakan penyelesaian masalah dalam waktu sesaat. Tanpa memiliki dampak jangka panjang untuk ke depannya. “Iya tindakan sesaat untuk menyelesaikan masalah saat itu saja (bersifat kuratif), sebaiknya tindakan antisipatif juga dengan membangun sistem bukan sayembara,” ujar Andi.

Idealnya, pemerintah daerah seharusnya melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum untuk membangun sebuah sistem yang serius dalam memberantas aksi pembegalan.

Di antaranya, kata Andi, adalah mengidentifikasi titik rawan dan waktu wilayah pembegalan, adanya alat deteksi dini yang terkoordinir dengan tim reaksi cepat penanganan begal, dan pemberian hukuman yang berat bagi pelaku pembegalan.

Selain itu, menurut Andi, karena adanya sayembara ini maka pihak kepolisian memiliki catatan untuk membangun kepercayaan dan hubungan timbal balik kepolisian dalam layanan pengaduan masyarakat.

“Bagaimana caranya? Internal kepolisian harus dibangun sistem layanan prima. Menghilangkan kesan image aduan masyarakat berbelit-belit, image dipungut adanya bayaran dan sebagainya,” katanya.

Sementara, hampir sama dengan Andi, salah satu warga, Zidni (23 tahun) menilai bahwa adanya sayembara ini adalah dampak dari sikap kepolisian yang dirasa kurang dalam menindaklanjuti aksi begal. “Saya sangat setuju adanya sayembara, lagian juga percuma kita lapor ke polisi kaga bakal ditindak lanjut,” kata Zidni.

Zidni sendiri menilai sayembara bisa menjadi tindakan yang efektif dalam memberantas aksi kejahatan seperti begal. “(Sayembara) sangat efektif, jadi warga bergotong royong demi keamanan lingkungannya,” tutupnya.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 17:07 WIB

Longsor Gerus Rumpun Bambu, Satu Rumah Warga Di Benda Sukabumi Terdampak

Longsor terjadi di Kampung Bangkongreang RT 1/4, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (18/1/2025) sekitar pukul 05.00 WIB
Longsor timpa teras rumah warga di Benda Cicurug Sukabumi | Foto : P2BK Cicurug
Musik18 Januari 2025, 17:00 WIB

Lirik Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ - Icha Yolanda dan Om Nirwana

Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral.
Lagu ‘Mengapa Harus Shin Tae Yong’ yang dipopulerkan Icha Yolanda dan Om Nirwana kini sedang viral. (Sumber : Screenshot YouTube/ iYon Nirwana).
Bola18 Januari 2025, 16:00 WIB

Prediksi Madura United vs Barito Putera: Duel Dua Tim Papan Bawah!

Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini.
Madura United akan menjamu Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 2024/2025 pekan ke-19 malam ini. (Sumber : Instagram).
Sukabumi18 Januari 2025, 15:45 WIB

Buruh dan Pelajar Collab Edarkan Hexymer-Tramadol di Sukabumi, Ditangkap saat Transaksi

Barang bukti yang disita adalah empat paket hexymer dan lima setrip tramadol.
Kedua terduga pelaku kasus obat keras terbatas yang ditangkap di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Polsek Sagaranten
Sukabumi18 Januari 2025, 15:23 WIB

Lindas Material Longsor, Truk Terguling di Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Longsor ini sempat menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua.
Truk terguling di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cisarakan, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).