SUKABUMIUPDATE.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman menghadiri rapat koordinasi dengan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat di kantor Dinas ESDM Jawa Barat di Bandung pada Selasa, 6 Juni 2023.
Rapat koordinasi yang dipimpin langsung Kepala Dinas ESDM Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti surat dari UPC Renewables tentang permohonan dukungan perubahan kuota kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sukabumi 150 MW (megawatt) di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Menanggapi hal itu, Sekda Ade mengatakan Pemerintah Kabupaten Sukabumi sepenuhnya mendukung rencana tersebut dengan penambahan kuota dari kapasitas 60 MW ke 150 MW. Pasalnya, kata Ade, hal ini selain dapat mewujudkan energi terbarukan di Kabupaten Sukabumi, juga dapat mendongkrak pariwisata Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.
"Terkait pembangunan nanti dari UPC mengenai PLTB, sejak awal Pemkab Sukabumi mendukung penuh, baik dari sisi perizinan hingga kesesuaian tata ruang. Apalagi hal ini dapat mendongkrak pariwisata di Kabupaten Sukabumi," katanya dikutip dari medsos pemkab.
Baca Juga: PART I: Kecelakaan Laut dan Nasib Status UNESCO Global Geopark Ciletuh Sukabumi
Hadir pada kesempatan tersebut Dirjen dari Kementerian ESDM RI, Deputi Bidang Kemaritiman dan Investasi Sekretariat Kabinet RI, Asisten Deputi Infrastruktur Pengembangan Wilayah Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, dan beberapa undangan lainnya.
Kabar PLTB Ciemas
Januari 2023, Camat Ciemas Iwan Muhdiawan mengatakan, sepengetahuannya, hingga saat itu belum ada aktivitas apa pun dari pelaksana PLTB Ciemas yakni UPC Renewables lewat project company-nya PT UPC Sukabumi Bayu Energi soal pembangunan PLTB. Iwan menyebut baru ada pembebasan lahan untuk pembuatan jalan dan titik penempatan kincir angin.
"Baru pembebasan lahan untuk jalan dan titik penempatan kincir di tiga desa yakni Desa Girimukti, Ciemas, dan Mekarjaya, juga persiapan pembuatan dermaga di Pantai Cikeus Desa Girimukti," katanya pada 12 Januari 2023.
Iwan mengatakan PT UPC Sukabumi Bayu Energi sempat memberikan laporan pihaknya baru melakukan persiapan pembuatan dermaga dengan membatasi area pembuatan dermaga sekitar 3 hektare. Namun, Iwan mengaku belum kembali mengecek apakah pembuatan dermaga tersebut sudah dimulai atau belum. PT UPC Sukabumi Bayu Energi memberi laporan Agustus 2022.
PLTB Ciemas direncanakan berdiri di atas lahan milik pibadi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kehutanan. Rencananya pembangunan PLTB Ciemas akan dimulai pada 2024 dengan lahan seluas kurang lebih 250 hektare yang tersebar di Desa Ciemas, Mandrajaya, Mekarjaya, dan Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Baca Juga: Bakal Ditanam Lagi, DPUTR Blak-blakan Soal Penebangan Pohon di Trotoar Sukabumi
Iwan mengatakan hingga Januari lalu belum ada kegiatan pembangunan apa pun baik di wilayah Desa Girimukti, Ciemas, maupun Mekarjaya. Selain lahan warga, pembebasan juga sudah dilakukan terhadap lahan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN Ciemas dan Perhutani. Menurutnya, bakal ada 54 kincir angin yang dibangun.
"Dari informasi itu ada sekitar 54 kincir, mulai dari Desa Girimukti, Desa Ciemas, dan Desa Mekarjaya. Setiap satu titik kincir angin membutuhkan lahan kurang lebih 2 hektare karena di situ dibangun kincir, akses jalan, dan fasilitas lainnya," katanya.
Baca Juga: Bakal Ada 54 Kincir Angin, Begini Kabar Proyek PLTB Ciemas Sukabumi
PLTB Ciemas dimulai sejak 2016 dan pada 2021 sedang menyelesaikan tahap pembukaan eksplorasi dengan dana Rp 70 miliar. Total investasi PLTB Ciemas sendiri adalah Rp 3,3 triliun.
Memiliki turbin tipe EN145 3,3 MW dengan ketinggian hub 127 meter dan panjang baling-baling 72,5 meter, PLTB Ciemas dapat menghasilkan listrik berkapasitas 100-150 MW. PLTB Ciemas akan menjadi sumber energi terbarukan ramah lingkungan yang dimiliki Jawa Barat.
PLTB Ciemas berlokasi dekat dengan Puncak Darma yang merupakan bagian kawasan Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (CPUGGp). Pemilihan lokasi ini melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Tenaga Nuklir Indonesia.