10 Fakta Husein, ASN di Pangandaran yang Mundur Setelah Ungkap Dugaan Pungli

Kamis 11 Mei 2023, 14:15 WIB
10 Fakta Husein, ASN di Pangandaran yang Mundur Setelah Ungkap Dugaan Pungli. | (Sumber : Instagram/@husein_ar)

10 Fakta Husein, ASN di Pangandaran yang Mundur Setelah Ungkap Dugaan Pungli. | (Sumber : Instagram/@husein_ar)

SUKABUMIUPDATE.com - Husein Ali Rafsanjani namanya kini tengah viral dan menjadi sorotan publik. Guru muda ASN di Pangandaran itu memilih mengundurkan diri setelah mendapat ancaman ketika mengungkap dugaan pungli.

Dugaan pungli (pungutan liar) terjadi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Husein menceritakan pengalamannya itu melalui akun Instagram pribadinya.

Nah, berikut ini ada 10 fakta dari guru muda ASN di Pangandaran yang bernama Husein Ali Rafsanjani dikutip via Suara.com.

1. Kronologi Menurut Husein

Husein menceritakan kejadian tersebut berawal pada saat ia mendapatkan perintah tugas sebagai CPNS di Pangandaran pada tahun 2020 lalu. Ia pun harus mengikuti latihan dasar (Latsar) di Bandung.

Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Orang yang Bakal Sukses di Masa Depan, Kamu Termasuk?

Namun, saat itu Husein mengaku bahwa ia dimintai biaya transportasi. Ia juga mengaku jengkel karena ia menganggap bahwa biaya tersebut seharusnya sudah ditanggung oleh pemerintah. Namun ia tak punya pilihan ia tetap membayar uang yang diminta tersebut.

Tidak sampai disitu, ia juga kembali diminta uang pada saat Latsar dengan total tagihan Rp 350.000. Saat itu, Husein mengaku benar-benar tidak memiliki uang.

Terlebih, lanjut Husein, saat itu gaji ia selama tiga bulan masih belum dibayar. Uang yang berada di rekening pun tidak sampai Rp 500.000.

Baca Juga: 7 Pekerjaan yang Cocok Untuk Introvert, Minim Interaksi dengan Orang!

Akhirnya, Husein pun memutuskan untuk melaporkan pungli tersebut di lapor.go.id. Ia juga menyertakan bukti-bukti pungli tersebut. Tidak lama kemudian, ia mengaku ada pihak yang mencari pelapor, banyak orang yang disalahkan atas laporan tersebut. Oleh karenanya, Husein saat itu mengakui bahwa laporan tersebut adalah darinya.

Ia kemudian mendatangi BKPSDM, Husein mengaku disidang oleh belasan orang. Ia dicecar dan ditanya terkait dengan alasannya melakukan laporan.

Ia menyebut bahwa BKPSDM berdalih tidak memiliki biaya untuk Latsar karena dana yang seharusnya digunakan dialihkan untuk permasalahan Covid-19.

Baca Juga: 5 Tips Agar Pasangan Tetap Mencintaimu Meski Sudah Berhubungan Lama

Tidak serta merta percaya, Husein kemudian meminta bukti tersebut. Namun, BKPSDM tak mampu memberikan bukti apapun kepada Husein. BKPSDM sempat memberikan alasan lain, tetapi Husein mengaku tidak mendapatkan jawaban yang masuk akal.

2. Mendapat Intimidasi

Husein mengaku di sidang selama enam jam di BKPSDM. Ia juga mengaku mendapatkan ancaman untuk dipecat apabila tidak menurunkan laporan yang ia buat.

Baca Juga: 7 Tips Agar Badan Tetap Wangi Sepanjang Hari, Patut Kamu Coba!

Husein yang pada saat itu masih berusia 24 tahun tetap tidak bersedia mencabut laporannya. Ia malah meminta surat pemecatan pada hari yang sama. Namun ia mengaku pihak yang menekannya tidak memberikan surat tersebut.

3. Rekan-Rekan Guru Satu Sekolah Diganggu

Tak hanya mendapatkan ancaman, Husein mengaku rekan-rekannya di sekolah sesama guru turut diganggu. Hal tersebut menjadikan Husein merasa tidak nyaman.

Baca Juga: 6 Alasan Kamu Harus Nonton Film Sewu Dino, Teror Santet yang Berujung Petaka!

Selang satu minggu, Husein kembali dipanggil. Namun ia tetap diancam dan didesak untuk mencabut laporannya.

4. Mendapat Ancaman Guru Tak Dapat SK

Husein mengaku saat itu ia mendapatkan ancaman yang semakin berlebihan, dimana apabila Husein tidak mau menurunkan laporan, maka semua guru di Kabupaten Pangandaran tidak akan mendapatkan SK pengangkatan PNS.

Baca Juga: 6 Bahasa Tubuh Wanita Pertanda dia Jatuh Cinta Padamu

5. Status Dipecat Tetapi Tidak Jelas

Semenjak kejadian, ia mengaku statusnya dipecat, tetapi ia tak kunjung mendapatkan surat pemecatan bahkan hingga satu tahun berlalu sejak kejadian tersebut.

6. Memilih Mengundurkan Diri

Mengaku bahwa statusnya tidak jelas dan surat pemecatan tak kunjung ia terima, Husein pun memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya.

Baca Juga: Link Nonton Film Sewu Dino Full Movie, Film Horor Tentang Santet yang Mematikan

Husein juga meminta Pemkab untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Ia menyebut pihak-pihak yang mengambil pungli harus ditindak dengan tegas.

7. Viral di Sosial Media

Nama Husein Ali Rafsanjani viral di media sosial, setelah dirinya mengungkap dugaan pungli yang terjadi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Husein Ali Rafsanjani merupakan seorang ASN di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang mengundurkan diri setelah mendapat intimidasi seusai mengungkap dugaan pungli.

Baca Juga: Review Film Sewu Dino, Kisah Gadis Muda Terjebak Praktik Santet 1.000 Hari

Viralnya guru muda di Pangandaran itu setelah ia membagikan video yang dibagikannya melalui akun Instagram @husein_ar. Husein menjelaskan kronologi terkait dugaan pungli ketika Latsar CPNS 2020.

8. Bakal Bertemu Bupati Pangandaran

Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengundang Husein untuk bertemu pada Kamis (11/5/2023). Tak hanya itu, Jeje juga akan mengumpulkan pihak-pihak yang bersangkutan. Jeje menginginkan masalah ini untuk segera selesai.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Film Horor Sewu Dino, Diangkat Dari Kisah Nyata!

Jeje menyebut, ia sendiri yang langsung menelepon Husein untuk datang pada Kamis nanti. Rencananya, pertemuan tersebut akan dilaksanakan di rumah dinas bupati yang ada di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

9. Didukung Susi Pudjiastuti

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019, Susi Pudjiastuti turut menanggapi terkait dengan unggahan viral dari Husein Ali Rafsanjani. Susi menyebut bahwa ia akan berbincang langsung dengan Bupati Pangandaran terkait dengan kabar tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Sewu Dino, Kisahkan Kutukan Santet 1000 Hari yang Mengerikan

"Saya akan coba tanyakan ke Pak Bupati. Nanti saya kabari," kata Susi.

10. Tanggapan dari Bupati Pangandaran

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata menyebut bahwa pihaknya akan mengkaji dan juga mendalami terkait dengan laporan tersebut. Jeje juga akan mengundang Husein untuk membicarakan persoalan tersebut pada Kamis (11/5/2023).

Jeje menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Pangandaran sangat membutuhkan sosok guru. Saat ini disebutkan bahwa ada sekitar 200 guru yang pensiun setiap tahunnya. Ia menyayangkan apabila Husein mengundurkan diri sebagai ASN. Ia berharap agar Husein bisa kembali dan bekerja dengan baik.

Baca Juga: 10 Potret Asli Dayinta Melira Pemeran Sengarturih di Film Sewu Dino, Ternyata Cantik

Jeje juga menjadikan kejadian ini sebagai masukan yang sangat berharga. Menurut Jeje semua tidak boleh menganggap persoalan menjadi enteng.

Sumber: Suara.com (Syifa Khoerunnisa)

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi18 Januari 2025, 15:00 WIB

Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi - Lowongan Kerja Sukabumi Sebagai Cook Sushi, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik.com/@ASphotofamily)
Sukabumi18 Januari 2025, 14:58 WIB

Pengendara Terjebak Berjam-jam, Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi Buka Tutup Pasca Longsor

Saat ini jalan sudah dibuka, tetapi dengan sistem buka tutup.
Antrean kendaraan di Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Dokumen Pengendara
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Dokumentasi Panitia
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa