SUKABUMIUPDATE.com - Guru ASN bernama Husein Ali Rafsanjani kini tengah viral di media sosial, setelah dirinya mengungkap dugaan pungli yang terjadi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Husein Ali Rafsanjani merupakan seorang ASN di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, yang mengundurkan diri setelah mendapat intimidasi seusai mengungkap dugaan pungli.
Dalam video yang dibagikannya melalui akun Instagram @husein_ar, Husein menjelaskan kronologi terkait dugaan pungli ketika Latsar CPNS 2020.
Baca Juga: Viral Guru di Pangandaran Ungkap Pungli Lalu Mundur Jadi ASN Karena Diintimidasi
Kronologi Dugaan Pungli
“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, saya Husein saya minta maaf kalau emang jadi perhatian banyak orang. Cuman saya ingin menjelaskan detailnya kenapa saya berani speak up, kenapa saya bisa berani mengundurkan diri,” kata Husein yang diunggah pada Senin 8 Mei 2023.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Orang yang Bakal Sukses di Masa Depan, Kamu Termasuk?
“Awalnya tuh waktu Latsar 2020 setelah kita menerima surat tugas dengan detail anggaran yang sudah dibiayakan oleh negara tiba-tiba h min seminggu kita disuruh bayar uang transport,” ujarnya lagi.
Husein jengkel karena orang-orang yang ikut tidak ikut harus bayar.
“Yang bikin jengkelnya tuh ikut gak ikut sama rombongan, kalau saya kan naik motor dari Pangandaran ke Bandung, ada juga kan orang yang gak bisa ikut karena lagi hamil atau lagi sakit itu juga disuruh bayar. Makanya bagi saya jengkel aja gitu,” tapi ya udahlah saya bayar pada waktu itu,” jelas Husein.
Baca Juga: 5 Tips Sukses Dalam Berkarir, Yuk Intip Kunci Rahasianya!
Husein menuturkan ketika lagi Latsar, Ia dan peserta lainnya ditagih lagi uang Rp 350.000
“Terus waktu lagi Latsar tiba-tiba ditagih lagi uang sebesar Rp 350 ribu, ya walaupun under sejuta lah. Bagi beberapa orang mungkin tidak seberapa, tapi bagi kita agak berpengaruh gitu. Apalagi waktu itu tuh kita gaji selama 3 bulan belum dibayar, benar-benar belum dibayar lagi. Dirapel katanya, yaudah cuma itu kan jadi berat banget,” ungkap Husein.
Husein kemudian menunjukan isi saldo rekeningnya untuk bukti kepada yang menagih, bahwa dirinya tidak punya uang.
“Sampai yang nagih itu saya bilang, saya nggak ada uang banget. Saya kasih screenshoot isi rekening saya. Nggak ada di 500 ribu aja itu gak ada di rekening waktu itu. Jadi saya lapor aja di lapor.go.id,” jelasnya.
Baca Juga: Rekomendasi 5 Pekerjaan Sampingan yang Cocok Untuk Introvert
Setelah melaporkan hal tersebut, Husein tiba-tiba dicari atas pelaporannya.
“saya kasih cantuman screenshot penagihan, bukti transfer, dengan kata-kata yang baik, dengan kata-kata yang saya pikirkan bersama teman-teman saya, nggak lama dari laporan itu saya kirim dicari tiba-tiba dicari siapa yang lapor,” kata Husein.
Mendapat Intimidasi
Guru ASN di Pangandaran itu kemudian mengaku diintimidasi pasca pelaporan pungli Latsar yang dibuatnya.
Baca Juga: 5 Tips Agar Pasangan Tetap Mencintaimu Meski Sudah Berhubungan Lama
“Karena banyak yang dituding, kasihan saya nggak mau ngerugiin orang, saya ngaku aja bahwa saya itu yang ngelapor,” kata Husein.
“Dari situ di telepon untuk menghadap ke kantor BKPSDM Pangandaran di Jalan Parigi. Itu tuh suasananya kayak gimana ya, HP disuruh ditaruh di depan, terus suasananya gak enak lah,” lanjut Husein.
Husein mengaku dikepung hingga 12 orang dan diinterogasi oleh mereka.
Baca Juga: 6 Alasan Kamu Harus Nonton Film Sewu Dino, Teror Santet yang Berujung Petaka!
“Saya Dikepung 12 orang, saya di tengah dilingkari gitu, terus ditanya-tanyakan kenapa ngelapor?,” ucapnya.
“Saya Bilang, ya saya keberatan, saya nggak bisa bayar uang yang saya nggak tahu ini uang untuk apa, urgensinya apa,”
Mereka semua yang mengepung Husein mengatakan bahwa uang itu ada namun untuk recopusing covid-19.
Baca Juga: 10 Potret Asli Dayinta Melira Pemeran Sengarturih di Film Sewu Dino, Ternyata Cantik
“Terus mereka beralibi bahwa sebenarnya uangnya ada, cuman direcopusing untuk covid. Tapi ini maaf-kan saya walaupun masih muda, saya kan maaf nih, saya kan gak goblok gitu,” ujarnya
“Saya gini-gini juga sarjana satu saya teh, nggak bisa kalau uang negara tuh, kalau perpindahan dana tuh pasti ada suratnya, “Saya minta lah surat perpindahan dananya mana bu, biar saya laporin untuk nurunin laporan sebelumnya masuk akal,” ungkapnya.
“Mereka bilang beralasan lagi, katanya nah sebenarnya uangnya nggak ada, jadi karena kamu latsarnya waktu awal online tiba-tiba offline, jadi dananya belum disiapkan dari awal,” ucapnya.
Baca Juga: Link Nonton Film Sewu Dino Full Movie, Film Horor Tentang Santet yang Mematikan
“ Lah jadi berbeda sama argumen sebelumnya, saya nggak akan nyebut nama orangnya ya, karena sampai sekarang saya belum ada dikontak sama pihak pangandaran,” katanya.
Diancam Dipecat
Husein mengatakan jika dirinya di sidang hampir 6 jam lamanya.
“Setelah itu di sidang sidang lah ada 6 jam kali saya di kantor di sidang, disuruh nurunin, diancam dipecat, nah ini diancam dipecat juga lucu sih, pungkasnya.
Baca Juga: Review Film Sewu Dino, Kisah Gadis Muda Terjebak Praktik Santet 1.000 Hari
“Kamu kalau laporan ini nggak diturunkan bisa dipecat, karena bisa dianggap merusak nama baik instansi.
“Saya bilang dengan polosnya saya, karena saya waktu itu masih umur 24 atau 25 gituh, saya bilang ya udah pak saya minta surat pemecatannya hari ini juga kata saya,” lanjut husein.
Sekolah dan Teman-Teman Husein Mendapat Ancaman
Husein mengatakan, ancaman juga menyerang sekolahnya dulu dan teman-temannya.
Baca Juga: Link Baca Thread Sewu Dino dari SimpleMan, Lebih Seram dari KKN di Desa Penari
“Dari situ bingung aja mereka jadi pada ngancem ya, ngomong ke temen cpns saya di 1 sekolah harusnya diawasi, misalnya gini gini gini, jadi ngerugiin banyak orang, saya jadi nggak nyaman kan,” katanya.
“Sekolah saya didatangin, dicari masalahnya ada apa, padahal baik-baik saja sekolah saya, jadi saya merasa dirugiin gitu, maksudnya dirugiin, diancamnya ke orang lain,” kata Husein.
“Saya nggak bisa tuh, kalau ngancam ke saya, saya nggak masalah, cuman kalau ngancam ke orang lain itu beratlah bagi saya,” ucapnya.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Film Horor Sewu Dino, Diangkat Dari Kisah Nyata!
Husein Mencabut Laporannya
Karena merasa capek, Husein Guru ASN di Pangandaran itu akhirnya mencabut laporannya.
“Dari situ dipanggil lagi minggu depannya lagi untuk nurunin laporan, yaudah lah karena saya capek banyak yang dirugiin, saya nurunin laporan sampai bulan Maret 2022 itu tuh, ada kasus lagi di instansi itu, katanya ada cpns ngambil uang kas, jelas husein.
“Tapi kok proses persidangannya nggak kayak saya gituh, saya di sidang kayak koruptor gituh, kaya saya tuh pembunuh gituh,” lanjutnya.
Baca Juga: Sinopsis Sewu Dino, Kisahkan Kutukan Santet 1000 Hari yang Mengerikan
“Pokoknya saya nggak bisa nerangin secara detail, tapi kok yang jelas-jelas ngambil uang kas ini nggak ada ada sidang kayak saya, nggak ada rame-rame kayak saya, pungkas husein.