SUKABUMIUPDATE.com - Tujuh anak di Purwakarta terbukti positif virus polio. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan sampel tinja terhadap 30 anak. Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Jawa Barat Dewi Ambarwati mengatakan mereka yang positif itu dalam kondisi sehat.
"Kita sudah datangi untuk memeriksa yang tujuh anak ke lokasi dan kondisinya baik-baik saja, mereka tidak ada cacat dan sebagainya,” kata dia, Minggu, 2 April 2023.
Artinya, mengutip berita tempo.co, menurut Dewi, ketujuh anak tersebut berstatus sebagai pembawa virus polio dan membahayakan orang lain, terutama pada mereka yang tidak atau belum divaksinasi polio secara lengkap. “Jadi enggak ada cerita lagi, semua anak harus divaksinasi,” ujarnya.
Vaksinasi ini termasuk pada tujuh anak yang positif polio, sambil diberikan edukasi untuk menjaga pola hidup sehat seperti mencuci tangan dengan sabun juga sanitasi lingkungan.
Baca Juga: Sasar 25 Ribu Anak, Dinkes Kota Sukabumi Bakal Gelar Imunisasi Polio
Adapun pemeriksaan sampel tinja 30 anak berusia kurang dari 15 tahun tersebut terkait dengan temuan kasus polio pada seorang balita perempuan berusia 4 tahun 5 bulan di Kampung Cadas Bodas, Desa Tegal Datar, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta pada Maret 2023 lalu.
Hasil uji laboratorium pada medio Maret mengonfirmasi balita yang tidak bisa berjalan itu positif terkena virus polio tipe dua. Balita tersebut punya riwayat tidak divaksin polio oleh orang tuanya, demikian juga kakaknya.
Setelah temuan kasus itu, dilakukan pengambilan sampel tinja pada 30 anak tetangga sekitar untuk diperiksa di laboratorium Bio Farma di Bandung. Dari hasil pemeriksaan laboratorium, diketahui pula berapa lama umur virus polio pada anak-anak tersebut.
Pada temuan kasus positif pertama pada balita perempuan berusia 4 tahun 5 bulan, misalnya, virus polionya berusia sekitar 3 tahun. “Berarti terkena di usia 1 tahun lebih, cocok dengan kondisi lumpuhnya di usia dua tahunan kurang,” kata Dewi.
Menurut Staf Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Neurologi Rumah Sakit Hasan Sadikin, Nelly Amalia Risan, penyebaran virus polio berasal dari polusi tinja di air. “Penularan polio itu dari kotoran masuk ke mulut,” ujar dia, Selasa, 28 Maret 2023.
Karena kasus polio sudah lama tidak muncul, kata anggota Komite Ahli Surveilans AFP (accute flaccid paralysis) Kementerian Kesehatan itu, maka temuan satu kasus pun menjadi kejadian luar biasa (KLB).
Tindak lanjutnya adalah Outbreak Response Immunization (ORI), yaitu vaksinasi polio secara massal dan serentak pada balita di Jawa Barat per 3 April 2023 selama dua pekan dengan target sasaran hampir empat juta anak.
Sumber: Tempo.co