SUKABUMIUPDATE.com - Polda Jawa Barat pada Ramadhan tahun 1444 Hijriah atau 2023 Masehi ini menggelar patroli saat sahur guna mencegah anak-anak atau pemuda melakukan perang sarung hingga balap liar. Aksi tawuran berkedok perang sarung juga nyaris terjadi di Kabupaten Sukabumi beberapa hari lalu.
Mengutip tempo.co, Kabid Humas Polda Jawa Barat Komisaris Besar Ibrahim Tompo mengatakan patroli itu dilakukan guna memastikan keamanan serta ketertiban masyarakat di bulan Ramadhan. "Patroli ini rutin dilaksanakan setiap hari di setiap jajaran polres di lingkungan Polda Jawa Barat," katanya, Senin, 27 Maret 2023.
Hingga hari kelima Ramadhan, dia mengatakan polisi telah menangkap sejumlah pemuda yang sempat melakukan perang sarung dan balap liar. Di antaranya, kata dia, di Majalengka, Indramayu, Kabupaten Bandung, hingga Kota Cimahi. Mereka dibawa ke polsek setempat.
Adapun perang sarung itu biasanya dilakukan para remaja dengan menggulung sarung hingga lancip dan dibuat seolah-olah seperti pecutan. Kemudian sarung berbentuk itu dijadikan sebagai senjata oleh para remaja untuk "berperang". Salah satunya, aksi perang sarung itu terekam dalam video yang beredar di media sosial diduga terjadi di kawasan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Soal balap liar, polisi menurutnya sempat menyita sejumlah sepeda motor dari pemuda yang diduga hendak balapan di Kabupaten Indramayu. Pihaknya memastikan bakal membubarkan aksi balap liar, baik terhadap pembalap liar maupun pemuda yang menonton balap liar tersebut.
Ibrahim meminta para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak keluar rumah pada malam hari, atau setelah sahur. Ia menilai aktivitas anak-anak dengan berkelompok tanpa tujuan yang jelas pada malam hari itu berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban.
"Dengan adanya sejumlah kejadian itu polisi melakukan pembinaan, memanggil perangkat desa, memanggil orang tuanya, dan meminta untuk membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya," kata dia.
Baca Juga: Tawuran Berkedok Perang Sarung di Cibadak Sukabumi, Ada Celurit hingga Stik Golf
Perang Sarung di Sukabumi
Tawuran berkedok perang sarung nyaris terjadi di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Sabtu dini hari, 25 Maret 2023. Tiga titik menjadi lokasi rencana aksi ini yakni Lapang Sekarwangi, Desa Karangtengah, dan Kampung Gaya Ika (Kelurahan Cibadak).
Ketua Karang Taruna Cibadak Teguh Pramudya (38 tahun) mengatakan dirinya menerima laporan dari warga soal adanya dugaan rencana tawuran berkedok perang sarung itu pada Sabtu sekira pukul 00.00 WIB. Namun, Teguh menyebut tawuran ini cenderung menggunakan senjata tajam.
Sejumlah warga bersama aparat TNI/Polri dan Satpol PP termasuk Karang Taruna Cibadak kemudian berkoordinasi untuk penyergapan. Ini dilakukan lantaran rencana aksi tawuran berkedok perang sarung ini sudah meresahkan masyarakat setempat, terutama saat ini sedang bulan Ramadhan.
"Mereka melakukan aksinya di ketiga tempat itu secara bergantian. Kami menyisir mulai Karangtengah, Lapang Sekarwangi, hingga Kampung Gaya Ika. Sejumlah pelaku berhasil diamankan, kebanyakan berhasil ditangkap di wilayah Karangtengah," kata Teguh.
Menurut Teguh, rencana tawuran berkedok perang sarung ini diduga bukan dilakukan antar pelajar, melainkan sejumlah warga yang belum diketahui jelas identitasnya. "Kalau dilihat dari anak-anak yang kita bawa, lebih kepada warga. Jadi sepertinya bukan tawuran antar pelajar," katanya.
Adapun sejumlah pelaku selanjutnya dibawa ke Mapolsek Cibadak dengan beberapa barang bukti senjata tajam yang dibawa dalam tas. "Barang bukti yang berhasil diamankan berupa celurit, pedang, stik golf, besi-besi, dan sarung," kata Teguh.
Kapolsek Cibadak AKP Ridwan Ishak melalui Kanit Reskrim Ipda Asep Suhriat mengatakan pihaknya langsung mendatangi lokasi kejadian begitu menerima laporan dari masyarakat terkait rencana perang sarung tersebut. Di lokasi kejadian, polisi mendapati beberapa anak membawa sarung.
"Kami mendatangi TKP dan memang saat di sana ditemukan anak-anak kedapatan membawa sarung untuk tawuran. Adapun yang berhasil diamankan berjumlah tujuh orang yang mana masih di bawah umur," kata dia.
Asep menyatakan sejumlah orang yang berhasil diamankan belum ada yang terlibat tawuran, namun sudah ada indikasi mengarah kepada aksi tersebut. Kesimpulan didapat setelah polisi menggeledah barang bawaan orang-orang itu dan menemukan senjata tajam seperti yang disampaikan Teguh.
"Setelah kita mencari, ada beberapa sajam (senjata tajam) yang ditemukan. Memang tak ada ada tawuran, tapi indikasi pasti digunakan untuk perang sarung itu," ujar dia.
Sementara menurut Asep, sejumlah orang yang berhasil diamankan masih berstatus pelajar sekolah sehingga akan dilakukan pembinaan.
"Yang saat ini diamankan masih sekolah. Tidak akan kami sebutkan nama sekolahnya, namun saat ini mungkin dari pihak sekolah datang dan diundang ke Polsek untuk disampaikan pembinaan, pendataan, dan membuat pernyataan," katanya.
Asep menyebutkan beberpa senjata tajam yang berhasil diamankan, tak jauh berbeda dengan yang disampaikan Teguh yakni stik golf hingga celurit. "Ada stik golf, sajam bentuk celurit ada empat. Kemudian tiga sarung untuk dibuat tawurannya," ujar dia.