9 Warga di Garut Dilaporkan Meninggal Akibat Difteri, Mayoritas Anak-anak

Kamis 16 Maret 2023, 10:45 WIB
(Foto Ilustrasi) KLB difteri di Jawa Barat tercatat sebanyak 55 suspek dengan konfirmasi positif 13 orang hingga Februari 2023. | Foto: Istimewa

(Foto Ilustrasi) KLB difteri di Jawa Barat tercatat sebanyak 55 suspek dengan konfirmasi positif 13 orang hingga Februari 2023. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit difteri di Jawa Barat tercatat sebanyak 55 suspek dengan konfirmasi positif 13 orang hingga Februari 2023. Laporan terbanyak dari Kabupaten Garut dengan jumlah kasus 33 orang suspek dan terkonfirmasi positif 13 orang.

“Kasus meninggal difteri kita laporkan sembilan orang dari KLB kemarin,” kata Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Jawa Barat, Dewi Ambarwati, Rabu, 15 Maret 2023 dikutip dari tempo.co.

Menurutnya, temuan kasus KLB di Garut cukup unik. Berawal pada 8 Fabruari lalu, Kepala Puskesmas Cimaragas di Kecamatan Pangatikan mendapat laporan soal enam warga yang meninggal. Penyebabnya dikatakan antara lain karena demam berdarah dan sakit jantung.

Karena waktu meninggalnya berdekatan, tim dari Puskesmas melakukan penyelidikan epidemiologi ke lapangan. “Ternyata semua gejalanya sama, ada demam dan nyeri menelan, namun tidak bisa dibuktikan karena sudah meninggal,” ujar Dewi.

Baca Juga: Imunisasi Tersendat Akibat Pandemi, Dinkes Pantau Kasus Difteri di Kota Sukabumi

Temuan itu kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Garut dan Jawa Barat hingga Kementerian Kesehatan. Setelah membuka data, ternyata Desa Sukahurip di kecamatan tersebut, cakupan imunisasi dasar lengkapnya tergolong rendah, sekitar 40 persen dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. “Dan memang daerah antivaksin, agak berat juga saat kita ke lapangan untuk mengedukasi warga,” katanya.

Tim petugas kesehatan kemudian mengambil sampel warga dan didapatkan dua kasus positif difteri. Selanjutnya ditemukan lagi kasus warga yang tertular hingga korban jiwa bertambah.

Dari hasil penyelidikan epidemiologi, tim mendapat pola hubungan warga yang positif difteri dengan yang meninggal. “Mayoritas yang meninggal anak-anak, juga ada yang usia satu tahun,” ujar Dewi. Mereka yang positif dan meninggal tidak mempunyai riwayat imunisasi.

Pada akhir Februari, Dinas Kesehatan Jawa Barat melakukan Outbreak Response Immunization untuk menanggulangi wabah difteri di Kecamatan Pangatikan. Penyuntikan vaksin difteri secara massal itu menyasar kalangan anak yang berusia 15 tahun ke bawah.

Jumlah target sasarannya, menurut Dewi, sekitar 11 ribuan orang sebanyak tiga putaran yang berselang satu bulan, dan enam bulan kemudian. “Sekarang kasusnya sudah merambah ke delapan kecamatan di Garut walaupun tidak sebanyak di Pangatikan,” katanya.

Baca Juga: Kasus Campak Terkendali, Dinkes Kota Sukabumi Imbau Warga Soal Imunisasi Anak

Difteri akibat bakteri, menurut Dewi, sangat mematikan. “Karena bakterinya mengeluarkan racun yang bisa sampai ke jantung, ini yang sering menyebabkan anak-anak meninggal,” ujarnya. Selain itu, mudah menular seperti virus penyebab campak, yaitu melalui percikan droplet di udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Seperti juga Covid-19, mereka yang tertular bisa menjadi pembawa berstatus orang tanpa gejala, atau positif berdasarkan hasil uji laboratorium dari sampel tes usap. Karena itu, sebuah temuan kasus bisa dinyatakan pemerintah kota atau kabupaten sebagai KLB difteri.

Gejala umum difteri sangat mudah dikenali yaitu demam dan sakit ketika menelan. Pada tenggorokan juga ditemukan selaput atau membran berwarna putih. Pada kondisi yang berat, leher menjadi agak bengkak. Dalam kurun waktu kurang dari 72 jam, menurut Dewi, pasien harus harus segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan serum antidifteri.

Selain Garut, laporan kasus difteri, antara lain berasal dari Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Sukabumi, dan Indramayu. Menurutnya, dokter di Puskesmas Ciwaruga, Kabupaten Bandung Barat, timnya pernah menangani kasus difteri yang muncul di sebuah panti asuhan pada 2021.

Kasus itu bermula dari seorang bayi berumur dua tahun yang dinyatakan positif difteri setelah dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat dr Hasan Sadikin Bandung. “Kami lalu mengisolasi sekitar 70 anak penghuni panti,” ujarnya.

Dari hasil pemeriksaan sampel 30 orang, tiga anak kedapatan positif tanpa gejala. Langkah selanjutnya yaitu profilaksis atau pencegahan penularan lewat pemberian antibiotik, kemudian dilakukan imunisasi massal.

Sumber: Tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 11:02 WIB

Warga Jampangtengah Sukabumi Dibacok OTK hingga Luka Parah di Kepala dan Dagu

Seorang pria di Jampangtengah Sukabumi mengalami luka parah di kepala dan dagu usai dibacok sajam oleh orang tak dikenal (OTK).
Ilustrasi. Seorang pria warga Jampangtengah Sukabumi dibacok OTK hingga luka parah. (Sumber Foto: Istockphoto/ Zoka74)
Inspirasi22 November 2024, 11:00 WIB

Sarjana dengan IPK 3,00 Cari Kerja? Cek Info Loker Jawa Barat Berikut!

Lulusan S1 masih nganggur? Berikut Info Loker Jawa Barat untuk Anda!
Ilustrasi. Karyawan Tetap. Info Loker Jawa Barat Lulusan Sarjana dengan IPK 3,00 (Sumber : Freepik/@katemangostar)
Sehat22 November 2024, 10:46 WIB

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan

Musim penghujan memang membawa udara sejuk dan nyaman, namun juga dapat menjadi tantangan bagi kebugaran tubuh. Artikel ini memberikan beberapa tips untuk tetap aktif meski cuaca tidak mendukung.
Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim