SUKABUMIUPDATE.com - Lebih 4 bulan berlalu, ratusan korban gempa Cianjur masih hidup di pengungsian-pengungsian. Hunian sementara atau huntara yang saat ini dibangun pun belum bisa mengcover semua keluarga yang kehilangan rumah.
Salah satu huntara yang disiapkan adalah bangunan dari bilik bambu, kayu dan terpal plastik. Dengan bentuk setengah tabung rumah-rumah ini dibangun oleh relawan kemanusiaan dari berbagai lembaga, salah satunya di Kampung Sarampad Desa Cijedil Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur.
Lokasi terdampak parah dari gempa bumi kerak dangkal M5.6 yang terjadi pada 21 November 2022 silam, pukul 13:21:10 WIB. Hingga saat ini relawan masih berada di lokasi-lokasi tersebut, bahu-membahu bersama warga membangun huntara dengan konsep paling sederhana.
Baca Juga: Disbudpora Tata Makam Mbak Durak, DPRD Sukabumi: Agar Tahu Sejarah Daerah
Salah satu unsur relawan yang masih aktif di lokasi gempa cianjur, adalah tim dari Barisan Evakuasi Tanggap Bencana Sukabumi Raya. Fadillah, salah seorang relawan Bareta asal Bojonggenteng Sukabumi, menegaskan mereka masih turun ke Cianjur untuk membantu penanganan korban gempa, terutama membangun huntara.
“Tim ada 6 orang, seminggu sekali ganti shift. Selalu ada yang standby di Cianjur membantu penyintas atau warga korban gempa. Saat ini kami bersama banyak relawan fokus membangun huntara di sarampad, cijedil,” ucapnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu 4 Maret 2023.
Wilayah tersebut lanjut Fadillah masih membutuh sekitar 50 unit huntara. “Yang dibangun baru 13 unit.”
Baca Juga: Gugus Tugas KLA Harus Pastikan Hak Anak di Kota Sukabumi Terpenuhi
Bersama warga dan sejumlah relawan di Cianjur, karang taruna serta regu dari TNI, mereka mengupayakan pembangunan hunian sementara dengan konsep rumah terpal bambu.
Lahan yang dimanfaatkan untuk huntara di Sarampad Cijedil adalah kebun kopi milik Bupati Cianjur. Material yang dipilih adalah yang murah dan mudah didapat, seperti kayu, bambu, dan terpal plastik.
Fadillah mengatakan Huntara konsep rumah terpal bambu ini berbentuk setengah tabung, berukuran 5 meter kali 3 meter, semi panggung. “Kapasitas huni bisa 5 sampai 6 orang atau 1 keluarga,” ucapnya.
Baca Juga: Soal Jalan Berlumpur Desa Banjarsari, Dinas PU Sukabumi: Baru Ditangani Sebagian
Model ini dipilih atas inisiatif relawan karang taruna setempat, lanjut Fadillah. Menyesuaikan dengan keadaan, baik ketersediaan bahan dan materi, konstruksi semi tabung untuk memastikan huntara tersebut tidak mudah ambruk.
"Fasilitas di huntara ada listrik dan lampu, karpet tebal untuk alas lantai, selimut dan lainnya. Dapur dibuat satu untuk semua dan estimasi pembangunan tiap 1 unit huntara menghabiskan dana Rp 1 juta lebih,” jelasnya.
Aliran listrik untuk huntara di wilayah tersebut disuplai dari perusahaan kandang ayam Japfa secara gratis. Menurut Fadillah jika ada tambahan bahan lainnya akan dibantu YBM PLN persero.
Baca Juga: Aturan Beli Gas 3 Kg Pakai KTP: Syarat dan Kewajiban Penyalur LPG Tertentu
Tagana Dinas Sosial Cianjur, sejumlah donatur serta relawan hingga saat ini juga masih menyuplai kebutuhan makanan untuk banyak kepala keluarga terdampak gempa cianjur, dengan koordinator ketua rukun tetangga setempat.
Reporter: Restu (Kontributor)