SUKABUMIUPDATE.com - Dua lembaga yang menangani terorisme, BNPT dan PPATK baru-baru ini mengungkap temuan mengejutkan soal dana donasi untuk korban gempa Cianjur Jawa Barat. Ada temuan organisasi teroris memanfaatkan momen gempa cianjur untuk menggalang dana dari warga, yang kemudian terindikasi diselewengkan.
Temuan ini diungkap Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam rapat kerja dengan Komisi III di DPR, Jakarta, pada Senin dan Selasa, 13-14 Februari 2023.
Dalam rapat tersebut, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan secara total, hasil pengungkapan perkara TPPU terkait terorisme dari kategori penggelapan dana yayasan, pada 2022 senilai Rp 1,7 triliun.
Baca Juga: Polresta Sukabumi Amankan Terduga Pengedar Obat Berbahaya
“Yayasan memang ada resikonya. Ada mendompleng kegiatan yang legal jadi saking banyaknya sebuah momentum misal terjadi bencana dari 100 pembukaan rekening untuk kegiatan yang benar di situ ada 99 yang meng-hijack niat baik para pihak yang memang baik," ujar Ivan.
Menurut Ivan, ada 2 potensi besar arah aliran dana dari penggelapan dana yayasan ini. Pertama, konsumsi pribadi hingga terindikasi dana mengalir untuk dukungan pada kegiatan terorisme.
"Digunakan untuk kepentingan dia pribadi banyak kita lihat beli mobil, beli rumah, dikirimi ke orang-orang sekitarnya untuk memperkaya diri sendiri dari sumbangan dari orang sehingga tidak dipakai untuk kepentingan membangun atau membantu orang lain yang terkena bencana. Fakta lainnya kita menemukan terkait dugaan tindak pidana terorisme," ucap Ivan.
Baca Juga: Dinsos Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Cidolog Sukabumi
Untuk indikasi penggelapan dana korban bencana Cianjur untuk kepentingan kegiatan terorisme, Ivan mengatakan, PPATK sudah menjalin kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan kepolisian untuk penelusuran lebih lanjutnya.
"Yang di Cianjur itu memang terkait dengan kegiatan yang diduga tersangkut dengan terorisme," tegasnya.
Dalam acara yang sama, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar menyebut dengan jelas indikasi kelompok Jamaah Ansharud Daulah (JAD) ikut menggalang dana untuk korban gempa Cianjur.
Baca Juga: Ada 172 Usulan, Edi Bicara Program Prioritas di Musrenbang Cicurug Sukabumi
"Melakukan penggalangan dana dengan mencoba merebut simpati masyarakat, melalui kegiatan kemanusiaan, khususnya terhadap korban gempa cianjur," tulis BNPT dalam slide dengan tema perkembangan teror dalam negeri saat rapat dengan Komisi III DPR RI.
Sumber: TV Parlemen