SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kabupaten Cianjur membatalkan rencana pemberian dana bantuan hunian sementara (Huntara) senilai Rp 1 juta per keluarga atau total Rp 14 miliar bagi warga yang terdampak gempa Cianjur. Dana tunggu hunian sebesar Rp 500 ribu per bulan juga kemungkinan besar akan dibatalkan.
Juru Bicara Tim Penanganan Bencana Gempa Bumi Kabupaten Cianjur, Budi Rahayu Toyib, mengatakan Pemkab Cianjur awalnya sudah mengalokasikan dana Rp 14 miliar yang bersumber dari donasi untuk pembangunan 14 ribu Huntara.
"Awalnya dialokasikan Rp 1 juta per keluarga. Ada sekitar 14 ribu keluarga yang akan dapat bantuan, jadi total anggarannya Rp 14 miliar," kata Budi dikutip dari tempo.co pada Jumat (3/2/2023).
Namun, sambung Budi, bantuan tersebut tumpang-tindih dengan kebijakan pusat yang akan memberikan bantuan Rp 500 ribu untuk dana tunggu hunian. "Jadi dasar pemberiannya tidak ada dari BPNB itu, makanya kemarin sempat ditunda. Kalau sekarang kemungkinan dibatalkan atau tidak jadi dan dialokasikan untuk kebutuhan lain," kata dia.
Baca Juga: Bantuan Rp 1 Juta untuk Hunian Darurat Korban Gempa Cianjur Ditunda
Menurut Budi, dana tersebut akan dimasukkan ke dalam Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dan dialokasikan dalam Belanja Tak Terduga (BTT). "Tidak jadi diberikan untuk Huntara. Dananya dimasukkan ke RKUD untuk kebutuhan lain, terutama sekarang rencana bupati memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi saat ramadan dan lebaran. Jadi untuk dapur umum dana itu," ujar dia.
Sementara itu, dana Rp 500 ribu merupakan kewenangan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tetapi belum ada pencairan. Pasalnya dana yang masuk ke daerah belum ada.
"Informasi dari BPBD Kabupaten Cianjur belum ada pencairan untuk yang Rp 500 ribu. Karena dana yang masuk baru sebagian. Kalau dibagikan langsung, nanti kasihan yang belum kebagian, padahal haknya sama. Jadi di-pending dulu. Kalaupun tidak dipakai, akan dikembalikan ke pusat," kata dia.
Selain itu, lanjut Budi, bantuan untuk perbaikan rumah juga sudah disalurkan, sehingga sebagian warga sudah mulai memperbaiki dan membangun rumah yang rusak agar secepatnya bisa ditinggali kembali. "Alasanya yang dana Rp 1 juta untuk Huntara batal juga karena bantuan kan sudah mulai dicairkan secara bertahap. Makanya alokasi anggarannya untuk kebutuhan lain," ujarnya.
Sumber: Tempo.co/Deden Abdul Aziz