SUKABUMIUPDATE.com - Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali diguncang gempa pada Selasa dini hari, 24 Januari 2023. Warga terdampak gempa sebelumnya yang sudah tinggal di rumah, kembali ke tenda pengungsian karena khawatir gempa susulan terjadi lagi.
Ujang (45 tahun), warga Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, mengatakan warga yang rumahnya tak mengalami kerusakan parah saat gempa 21 November 2022, sudah kembali tinggal di rumah. Sebab, pemerintah mengeluarkan imbauan untuk mulai meninggalkan tenda bagi yang rumahnya tidak rusak parah.
"Warga sebenarnya sudah kembali tinggal di rumah, tapi karena ada gempa tadi sampai tiga kali, saat ini kembali tinggal di tenda. Sebagian warga laki-laki berjaga di depan tenda dan rumah yang ditinggalkan," ujar dia dikutip dari laporan tempo.co.
Menurut Ujang, warga memilih tinggal di tenda sementara waktu, khawatir gempa susulan kembali terjadi. "Sementara memilih tinggal di tenda lagi," kata dia.
Baca Juga: Dilaporkan Banyak Warga Terluka, Gempa Susulan ke 487 Sesar Cugenang
Jon Fauzi (30 tahun), warga Perumahan Prima Nagrak di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, mengatakan warga di kompleksnya juga kembali mendirikan tenda keluarga untuk mengungsi. "Di sini juga kembali mengungsi, ini sedang mendirikan tenda darurat di depan rumah," kata dia.
Pemkab Cianjur Masih Mendata Dampak Gempa
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya sedang melakukan asesmen terkait dampak tiga gempa tersebut. "Masih didata dampak kerusakan bangunan dan berapa korbannya," kata dia singkat.
BMKG mencatat tiga gempa susulan terjadi dalam kurun waktu satu jam. Gempa pertama terjadi pada pukul 02.45 WIB dengan kekuatan magnitudo 4.3. Sementara gempa kedua terjadi pada puku 03.08 WIB berkekuatan magnitudo 2.0, dan gempa ketiga terjadi pada pukul 03.28 WIB berkekuatan magnitudo 2.1.
BMKG menyatakan gempa berpusat di 6,81 LS-107,04 BT atau 10 kilometer barat laut Kabupaten Cianjur. Pusat gempa itu berada di kedalaman 10 kilometer. Menurut catatan BMKG, sudah terjadi sekitar 482 gempa susulan sejak 21 November 2022, dengan kekuatan 1.0 hingga 4.3 magnitudo. Namun gempa susulan kali ini menjadi yang terbesar sejak dua bulan terakhir.
Warga Cianjur berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri. Ina Nuryan, warga terdampak gempa di posko pengungsian Kampung Longkewang, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, mengaku kaget dan spontan berlari keluar dari hunian sementara di depan rumahnya yang ambruk oleh gempa sebelumnya.
"Alhamdulillah aman, Pak, tapi kami sekeluarga keluar semua dari tenda hunian sementara karena kaget dan takut," ujar Ina melalui sambungan telepon.
Saat dihubungi Ina mengaku masih berada di luar bersama anggota keluarga lain dan para tetangganya. "Kami belum berani masuk lagi ke dalam rumah," tuturnya.
Sementara itu, Angga Purwanda, Ketua RT di kompleks perumahan Prima Nagrak, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, menjelaskan, bahwa ada 10 rumah warga yang mengalami kerusakan lagi. Menurut Angga, belum diketahui sejauh mana kondisi kerusakan yang terjadi.
Baca Juga: M4.3, BMKG: 487 Gempa Susulan Sesar Cugenang Sejak 21/11/2022
"Saya masih mengecek jumlah rumah yang terkena dampak gempa malam ini, tadi baru ada laporan sekitar 10 rumah rusak lagi terkena goncangan," kata Angga.
Angga menuturkan di lingkungannya ada sekitar 180 rumah milik warga kompleks yang mengalami kerusakan saat gempa 5.6 magnitudo mengguncang Cianjur, Senin 21 November 2022. Rumah-rumah yang rusak sedang dan ringan itu masih dalam taraf perbaikan mandiri karena bantuan dari pemerintah belum cair.
"Masih banyak rumah yang rusak, sekarang kerusakan bertambah kembali. Saya sedang membuat laporan untuk segera disampaikan kepada pihak aparat pemerintah desa setempat," tutur Angga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur Fatah Rizal, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim dari BPBD dan relawan kebencanaan untuk memeriksa setiap wilayah. Sebab guncangan yang besar itu dikhawatirkan menimbulkan dampak, baik kerusakan rumah ataupun korban.
"Kita masih tunggu laporan dari petugas di lapangan. Karena gempanya memang besar. Dikhawatirkan ada dampak besar juga terutama di sekitaran pusat gempa," kata dia.
Sejumlah warga dikabarkan mengalami luka-luka akibat tertimpa reruntuhan rumah mereka. Bupati Cianjur Herman Suherman membenarkan kabar tersebut. "Benar ada korban luka berat. Anak-anak luka tertimpa di Kampung Sarongge," ucap Herman.
Sumber: Tempo.co