SUKABUMIUPDATE.com - Wowon, tersangka pembunuhan berantai dari Cianjur dikenal sebagai ahli pengobatan alternatif di antara warga sekitar tempat tinggalnya.
Demikian pula Solihin, partner in crime Wowon yang disebut pernah membantu warga menemukan surat berharga yang hilang tercecer serta menyembuhkan luka gigitan ular berbisa dengan sekali usap.
Namun mereka tak menyangka Wowon Erawan alias Aki, alias Deden dan Solihin alias Duloh itu adalah tersangka pembunuhan berantai. Mereka membunuh anak, istri hingga mertua Wowon yang mayatnya dikubur di halaman rumah Solihin.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu You & I Oleh Diego Gonzales
Kejahatan keduanya terungkap setelah polisi menyelidiki kasus satu keluarga meninggal keracunan di Bantargebang, Kota Bekasi pada Kamis, 12 Januari lalu. Dari kasus itu, polisi menangkap tiga orang tersangka pembunuhan berantai yang telah mencabut nyawa sembilan orang korbannya dengan cara diracun dan dicekik.
Ketiga tersangka, yaitu Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh, dan M Dede Solehuddin.
Dua tersangka, Wowon dan Solihin merupakan warga Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang. Sedangkan atu tersangka lainnya yaitu Dede adalah warga Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.
Baca Juga: Tayang Bulan Ramadhan, Preman Pensiun 8 Dihiasi Aksi Kejar-kejaran Motor
Wowon dan Solihin diketahui warga sekitar tempat tinggalnya sebagai orang yang memiliki keahlian pengobatan alternatif. Namun tidak banyak yang tahu soal kemampuan keduanya.
Cerita Warga Setempat Sembuh dari Luka Gigitan Ular Berbisa Berkat Bantuan Solihin
Ade, seorang warga setempat, mengaku pernah digigit ular berbisa dan langsung sembuh setelah mendapatkan pengobatan dari Solihin dengan cara mengusap luka gigitan ular itu.
"Seketika memang langsung sembuh, padahal saat itu saya hampir pingsan dan lemas. Karena digigit pada bagian kaki," kata Ade kepada wartawan di Cianjur, Jumat (20/1/2023).
Baca Juga: Kalahkan Madura United 0-1, Persib Naik ke Peringkat Tiga Klasemen Sementara Liga 1
Warga lain, Jaji mengaku pernah kehilangan surat berharga. Seorang tetangganya menyarankan agar dia bertanya kepada Solihin agar barangnya yang hilang itu dapat diketemukan.
"Saat itu, surat tanda nomor kendaraan (STNK) sepeda motor saya hilang, mungkin jatuh di jalan atau lupa menyimpan. Kemudian ada yang menyuruh saya untuk meminta petunjuk ke Solihin, setelah mendatangi dan diberikan petunjuk oleh dia (Solihin) ternyata tidak butuh waktu lama langsung ada yang mengantarkan ke rumah, padahal saya tidak memasang iklan kehilangan," ujar Jaji.
Cerita lain disampaikan Ketua RT 01/02 Kampung Babakan Mande, Sunaryo. Dia mengaku pernah kedatangan warga dari luar wilayahnya yang menanyakan alamat Wowon.
Baca Juga: Jadwal Tayang Preman Pensiun 8, Simak Info Terbarunya Langsung dari Sang Sutradara
Setelah ditanya maksud dan tujuan orang itu, warga tersebut ingin meminta petunjuk Wowon untuk kelangsungan usahanya. "Memang pernah ada yang menanyakan, tapi kalau di lingkungan warga tidak terlalu mengetahui jika mereka memiliki ilmu pengobatan alternatif," kata Sunaryo.
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya, Wowon dan Solihin adalah partner in crime. Mereka melakukan penipuan dengan mengiming-imingi korban bertambah kaya dan sukses. Namun para korban justru dibunuh.
Wowon dari Cianjur disebut telah memerintahkan pembunuhan terhadap 9 korban yang merupakan keluarga dan kerabatnya sendiri, yaitu Ai Maemunah, M Ridwan, M Ruswandi, Halimah, Bayu, Noneng, Wiwin, Siti, dan Farida. Seluruh korban dibunuh dengan cara diracun dan dicekik serta satu korban dibuang ke laut di Garut.
Sumber: Tempo.co/Deden Abdul Aziz