Kasus Pembunuhan Berantai: Aki Wowon Punya 6 Istri, 3 Diantaranya Dibunuh

Jumat 20 Januari 2023, 20:57 WIB
Ilustrasi jenazah. Tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur Aki Wowon memiliki 6 orang istri dan 3 diantaranya tewas dibunuh. |Foto: Pixabay.

Ilustrasi jenazah. Tersangka pembunuhan berantai di Bekasi dan Cianjur Aki Wowon memiliki 6 orang istri dan 3 diantaranya tewas dibunuh. |Foto: Pixabay.

SUKABUMIUPDATE.com - Tersangka kasus pembunuhan berantai atau serial killer Wowon Erawan alias Aki (60 tahun) memiliki 6 orang istri. Dari 6 orang itu, 3 diantaranya dibunuh. Mereka dibunuh lantaran dianggap mengetahui aksi kejahatan Aki Wowon bersama dua rekannya, Solihin alias Duloh (63 tahun) dan M. Dede Solehudin (35 tahun).

Dilansir dari suara.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan perlu pendalaman lagi mengenai istri Aki Wowon. "Istri dari tersangka Wowon ada enam orang, itu tentu juga butuh proses pendalaman," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/1/2023).

Berdasar data, keenam istri Aki Wowon tersebut di antaranya; Wiwin, Ende, Heni, Iis, Halimah, dan Ai Maemunah (40 tahun). Dari 6 istrinya, 3 diantaranya telah dibunuh yaitu; Wiwin, Halimah dan Ai Maemunah.

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu You & I Oleh Diego Gonzales

Dalam kasus ini, ditemukan fakta baru kalau Aki Wowon ternyata juga sempat memerintahkan mertuanya Noneng untuk membunuh tenaga kerja wanita (TKW) bernama Siti. Namun, Noneng akhirnya ikut dibunuh oleh Aki Wowon, Duloh, dan Dede agar serangkaian kejahatan mereka itu tidak terungkap.

Trunoyudo menuturkan bahwa Aki Wowon memerintahkan Noneng membunuh Siti dengan cara mendorong dari atas kapal dalam perjalanan menuju Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Noneng karena diperintah oleh Wowon, dia mendorong Siti ke laut di Surabaya," kata Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).

Baca Juga: Jadwal Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United Liga 1 Malam Ini

Sementara alasan Aki Wowon Cs membunuh Siti karena menagih janji terkait hasil penggandaan uang. Selama bekerja di luar negeri, Siti diketahui menyerahkan gajinya kepada Aki Wowon Cs dengan maksud digandakan.

"Siti ini nagih 'mana hasil penggandaan uangnya?', kemudian dibilang Wowon 'ambilnya di Mataram," beber Trunoyudo.

Baca Juga: Madura United vs Persib Bandung: Prediksi Skor, Susunan Pemain dan Head to Head

Kasus pembunuhan berantai ini terungkap setelah polisi mendalami kejadian seorang ibu dan 2 anaknya yang tewas akibat keracunan di rumah kontrakannya di Bantargebang, Kota Bekasi pada Kamis, 12 Januari 2023. Faktanya, ibu dan kedua anak itu bukan keracunan tapi diracun.

3 korban meninggal dunia atas nama Ai Maimunah yang merupakan istri siri Aki Wowon. Lalu dua orang yang tewas lainnya Ridwan Abdul Muiz (23 tahun) dan M Riswandi (17 tahun), keduanya merupakan anak Ai. Mereka berasal dari Cianjur.

Selain tiga orang tewas, ada 2 orang lagi yang juga keracunan yaitu Neng Ayu (5 tahun), anak Ai. Lalu Adik ipar Ai, M. Dede Solehudin.

Baca Juga: Persib Kehilangan 1 Pemain, Daftar Perpindahan Pemain Bursa Transfer Liga 1 hingga 17/1

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023 menyatakan alasan Aki Wowon Cs membunuh Ai Maimunah, Ridwan, dan Riswandi karena mengetahui praktik kejahatan yang telah mereka lakukan.

"Korban meninggal dunia di Bekasi ini dibunuh karena para tersangka ini diketahui melakukan tindak pidana lain. Apa tindak pidana lain itu, mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ungkap Fadil.

"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui bahwa dia[pelaku] melakukan tindak pidana lain dalam bentuk pembunuhan dan penipuan terhadap korban-korban lainnya," ujarnya.

Baca Juga: Posisi Klasemen Persib Jika Menang atau Kalah Melawan Persija, Bisa Masuk 4 Besar?

Dalam kasus ini, Aki Wowon dan Duloh merupakan partner in crime. Dalam menjalankan aksinya, Duloh menarasikan dirinya memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekayaan dan menyuruh Aki Wowon untuk mencari korban.

Fadil menyatakan, pelaku memberikan janji dan motivasi palsu kepada korban, setelah ditagih para korban yang sudah tertipu dihilangkan nyawanya.

"Setelah Aki mendapatkan korban atau target yang ingin sukses kemudian diambil uangnya. Namun ketika kesuksesan itu tidak kunjung diraih [korban] maka tentunya dia [Korban] akan menagih, maka Aki akan melaporkannya kepada Duloh dan Duloh yang kemudian mengeksekusi," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Tayang Preman Pensiun 8, Simak Info Terbarunya Langsung dari Sang Sutradara

Berdasarkan hasil penyelidikan, ada potensi para pelaku sudah pernah melakukan kejahatan sebelumnya dengan modus operandi yang sama. "Dari situlah penyidik melakukan pendalaman dan hasil pemeriksaan para tersangka mengakui pernah melakukan kejahatan sebelumnya," ujarnya.

Menurut dia, tim kolaborasi interprofesi Polda Metro Jaya langsung menindaklanjuti fakta baru kemudian berangkat ke Cianjur. Di Cianjur, tim menemukan 3 lubang berisi kerangka manusia.

"Lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga atas nama Bayu umur 2 tahun. Lubang kedua berisi dua kerangka tulang yang ditemukan dalam satu lubang diduga atas nama Noneng dan Wiwin. Lubang ketiga berisi kerangka tulang yang diduga bernama Farida," ujarnya.

Baca Juga: Semarak Lampion dan Lilin Besar, Agenda Imlek 2023 di Vihara Widhi Sakti Sukabumi

Selain pengakuan para pelaku, Fadil menyatakan dibutuhkan proses identifikasi primer, pemeriksaan DNA dan sebagainya. "Karena ada yang sudah meninggal 2 tahun lebih, ada yang baru 2 bulan. Tentu proses-proses memastikan identitaskan perlu dilakukan tidak hanya pada pengakuan para tersangka," katanya.

Fadil menyatakan, untuk sementara ada 9 orang yang dinyatakan tewas dalam kasus pembunuhan berantai tersebut.

Kapolda merinci 9 korban itu terdiri dari 3 orang di Bekasi, di Cianjur ada 4 kerangka kemudian ada pengakuan dari tersangka 1 kerangka lain belum ditemukan kemudian di Garut 1 orang dikuburkan.

Baca Juga: Hamil Diluar Nikah, DP2KBP3A Kota Sukabumi Efektifkan PIKR dan Posrem

Untuk yang di Garut, sebelumnya korban dibuang ke laut untuk menghilangkan jejak kejahatan pelaku kemudian mayat korban ditemukan oleh warga dan dikuburkan.

Fadil menyatakan kasus ini harus terungkap. Sebab apabila tak terungkap akan ada korban-korban lain. "Kalau tidak terungkap atau dibiarkan bisa saja ada korban-korban selanjutnya," ujarnya.

Baca Juga: Kisah Masjid di Cibadak Sukabumi, Berdiri di Area Proyek Jembatan Pamuruyan Baru

Dalam kesempatan yang sama Direskrimum Polda Meto Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan di rumah kontrakan di Bantargebang, Kota Bekasi, yang menjadi TKP tewasnya 3 orang ditemukan lubang.

Hengki menyatakan dari analisis Laboratorium Forensik ditemukan ada racun pada sisa makanan yang diperiksa. "Ada 2 jenis racun, racun tikus dan racun untuk hama, pestisida," ujarnya.

Dalam kejadian di Bekasi ini, ada 5 orang yang diracun. 3 tewas dan 2 selamat. 1 yang selamat bernama Neng Ayu dan dirawat di Rumah Sakit. Kemudian 1 orang lagi yang selamat bernama M. Dede Solehudin alias Dede ternyata terlibat dalam aksi kejahatan tersebut.

Baca Juga: Kata Warga Soal Progres Pembangunan Jembatan Baru Pamuruyan di Cibadak Sukabumi

Dede ikut meminum racun dalam menjalankan skenario pembunuhannya. "Yang 1 ini minum racun juga, ini sengaja minum racun juga tapi tidak banyak dan ternyata tersangka juga," ujarnya.

Menurut dia, analisis Laboratorium Forensik ini sama dengan hasil otopsi yang dilakukan yaitu ditemukan 2 zat tersebut. Selain itu dari otopsi yang dilakukan juga ditemukan bekas luka-luka pada korban.

Ternyata selain diracun korban ini dicekik lehernya agar cepat meninggal dunia.

Polisi kemudian melakukan pendalaman dan hasilnya, 2 orang pelaku lain ditangkap di Cianjur. "Dari hasil pengakuan tersangka, mereka sudah membunuh 6 orang diluar TKP Bekasi," ujarnya.

Baca Juga: Tak Terkalahkan di 10 Laga Terakhir, Persib Tak Gentar Hadapi Madura United

Dalam kasus ini, korban merupakan orang dekat dari pelaku. "Istrinya, mertuanya, anaknya, tapi disisi lain ada 2 ini adalah TKW yang memasukan atau mengirimkan uangnya kepada tersangka," ujarnya.

Lebih lanjut Hengki menyatakan, tersangka Dede memiliki tugas mengkumpulan uang yang dikirim TKW tersebut. Oleh para tersangka, para TKW ini dijanjikan rumah bagus dan sebagainya saat pulang ke Indonesia.

Adapun kelima korban di Cianjur ini yakni balita berusia dua tahun bernama Bayu yang tidak lain merupakan anak Wowon dan Ai. Kemudian Noneng selaku mertua Aki Wowon, Wiwin istri pertama Aki Wowon, Halimah istri Aki Wowon yang juga ibu kandung Ai dan Farida selaku TKW.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa