SUKABUMIUPDATE.com - Tersangka kasus pembunuhan berantai atau serial killer Wowon Erawan alias Aki (60 tahun) memiliki 6 orang istri. Dari 6 orang itu, 3 diantaranya dibunuh. Mereka dibunuh lantaran dianggap mengetahui aksi kejahatan Aki Wowon bersama dua rekannya, Solihin alias Duloh (63 tahun) dan M. Dede Solehudin (35 tahun).
Dilansir dari suara.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan perlu pendalaman lagi mengenai istri Aki Wowon. "Istri dari tersangka Wowon ada enam orang, itu tentu juga butuh proses pendalaman," kata Trunoyudo di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (20/1/2023).
Berdasar data, keenam istri Aki Wowon tersebut di antaranya; Wiwin, Ende, Heni, Iis, Halimah, dan Ai Maemunah (40 tahun). Dari 6 istrinya, 3 diantaranya telah dibunuh yaitu; Wiwin, Halimah dan Ai Maemunah.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu You & I Oleh Diego Gonzales
Dalam kasus ini, ditemukan fakta baru kalau Aki Wowon ternyata juga sempat memerintahkan mertuanya Noneng untuk membunuh tenaga kerja wanita (TKW) bernama Siti. Namun, Noneng akhirnya ikut dibunuh oleh Aki Wowon, Duloh, dan Dede agar serangkaian kejahatan mereka itu tidak terungkap.
Trunoyudo menuturkan bahwa Aki Wowon memerintahkan Noneng membunuh Siti dengan cara mendorong dari atas kapal dalam perjalanan menuju Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Noneng karena diperintah oleh Wowon, dia mendorong Siti ke laut di Surabaya," kata Trunoyudo kepada wartawan, Jumat (20/1/2023).
Baca Juga: Jadwal Link Live Streaming Persib Bandung vs Madura United Liga 1 Malam Ini
Sementara alasan Aki Wowon Cs membunuh Siti karena menagih janji terkait hasil penggandaan uang. Selama bekerja di luar negeri, Siti diketahui menyerahkan gajinya kepada Aki Wowon Cs dengan maksud digandakan.
"Siti ini nagih 'mana hasil penggandaan uangnya?', kemudian dibilang Wowon 'ambilnya di Mataram," beber Trunoyudo.
Baca Juga: Madura United vs Persib Bandung: Prediksi Skor, Susunan Pemain dan Head to Head
Kasus pembunuhan berantai ini terungkap setelah polisi mendalami kejadian seorang ibu dan 2 anaknya yang tewas akibat keracunan di rumah kontrakannya di Bantargebang, Kota Bekasi pada Kamis, 12 Januari 2023. Faktanya, ibu dan kedua anak itu bukan keracunan tapi diracun.
3 korban meninggal dunia atas nama Ai Maimunah yang merupakan istri siri Aki Wowon. Lalu dua orang yang tewas lainnya Ridwan Abdul Muiz (23 tahun) dan M Riswandi (17 tahun), keduanya merupakan anak Ai. Mereka berasal dari Cianjur.
Selain tiga orang tewas, ada 2 orang lagi yang juga keracunan yaitu Neng Ayu (5 tahun), anak Ai. Lalu Adik ipar Ai, M. Dede Solehudin.
Baca Juga: Persib Kehilangan 1 Pemain, Daftar Perpindahan Pemain Bursa Transfer Liga 1 hingga 17/1
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 19 Januari 2023 menyatakan alasan Aki Wowon Cs membunuh Ai Maimunah, Ridwan, dan Riswandi karena mengetahui praktik kejahatan yang telah mereka lakukan.
"Korban meninggal dunia di Bekasi ini dibunuh karena para tersangka ini diketahui melakukan tindak pidana lain. Apa tindak pidana lain itu, mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ungkap Fadil.
"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui bahwa dia[pelaku] melakukan tindak pidana lain dalam bentuk pembunuhan dan penipuan terhadap korban-korban lainnya," ujarnya.
Baca Juga: Posisi Klasemen Persib Jika Menang atau Kalah Melawan Persija, Bisa Masuk 4 Besar?
Dalam kasus ini, Aki Wowon dan Duloh merupakan partner in crime. Dalam menjalankan aksinya, Duloh menarasikan dirinya memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekayaan dan menyuruh Aki Wowon untuk mencari korban.
Fadil menyatakan, pelaku memberikan janji dan motivasi palsu kepada korban, setelah ditagih para korban yang sudah tertipu dihilangkan nyawanya.
"Setelah Aki mendapatkan korban atau target yang ingin sukses kemudian diambil uangnya. Namun ketika kesuksesan itu tidak kunjung diraih [korban] maka tentunya dia [Korban] akan menagih, maka Aki akan melaporkannya kepada Duloh dan Duloh yang kemudian mengeksekusi," ujarnya.
Baca Juga: Jadwal Tayang Preman Pensiun 8, Simak Info Terbarunya Langsung dari Sang Sutradara
Berdasarkan hasil penyelidikan, ada potensi para pelaku sudah pernah melakukan kejahatan sebelumnya dengan modus operandi yang sama. "Dari situlah penyidik melakukan pendalaman dan hasil pemeriksaan para tersangka mengakui pernah melakukan kejahatan sebelumnya," ujarnya.
Menurut dia, tim kolaborasi interprofesi Polda Metro Jaya langsung menindaklanjuti fakta baru kemudian berangkat ke Cianjur. Di Cianjur, tim menemukan 3 lubang berisi kerangka manusia.
"Lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga atas nama Bayu umur 2 tahun. Lubang kedua berisi dua kerangka tulang yang ditemukan dalam satu lubang diduga atas nama Noneng dan Wiwin. Lubang ketiga berisi kerangka tulang yang diduga bernama Farida," ujarnya.
Baca Juga: Semarak Lampion dan Lilin Besar, Agenda Imlek 2023 di Vihara Widhi Sakti Sukabumi
Selain pengakuan para pelaku, Fadil menyatakan dibutuhkan proses identifikasi primer, pemeriksaan DNA dan sebagainya. "Karena ada yang sudah meninggal 2 tahun lebih, ada yang baru 2 bulan. Tentu proses-proses memastikan identitaskan perlu dilakukan tidak hanya pada pengakuan para tersangka," katanya.
Fadil menyatakan, untuk sementara ada 9 orang yang dinyatakan tewas dalam kasus pembunuhan berantai tersebut.
Kapolda merinci 9 korban itu terdiri dari 3 orang di Bekasi, di Cianjur ada 4 kerangka kemudian ada pengakuan dari tersangka 1 kerangka lain belum ditemukan kemudian di Garut 1 orang dikuburkan.
Baca Juga: Hamil Diluar Nikah, DP2KBP3A Kota Sukabumi Efektifkan PIKR dan Posrem
Untuk yang di Garut, sebelumnya korban dibuang ke laut untuk menghilangkan jejak kejahatan pelaku kemudian mayat korban ditemukan oleh warga dan dikuburkan.
Fadil menyatakan kasus ini harus terungkap. Sebab apabila tak terungkap akan ada korban-korban lain. "Kalau tidak terungkap atau dibiarkan bisa saja ada korban-korban selanjutnya," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Masjid di Cibadak Sukabumi, Berdiri di Area Proyek Jembatan Pamuruyan Baru
Dalam kesempatan yang sama Direskrimum Polda Meto Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan di rumah kontrakan di Bantargebang, Kota Bekasi, yang menjadi TKP tewasnya 3 orang ditemukan lubang.
Hengki menyatakan dari analisis Laboratorium Forensik ditemukan ada racun pada sisa makanan yang diperiksa. "Ada 2 jenis racun, racun tikus dan racun untuk hama, pestisida," ujarnya.
Dalam kejadian di Bekasi ini, ada 5 orang yang diracun. 3 tewas dan 2 selamat. 1 yang selamat bernama Neng Ayu dan dirawat di Rumah Sakit. Kemudian 1 orang lagi yang selamat bernama M. Dede Solehudin alias Dede ternyata terlibat dalam aksi kejahatan tersebut.
Baca Juga: Kata Warga Soal Progres Pembangunan Jembatan Baru Pamuruyan di Cibadak Sukabumi
Dede ikut meminum racun dalam menjalankan skenario pembunuhannya. "Yang 1 ini minum racun juga, ini sengaja minum racun juga tapi tidak banyak dan ternyata tersangka juga," ujarnya.
Menurut dia, analisis Laboratorium Forensik ini sama dengan hasil otopsi yang dilakukan yaitu ditemukan 2 zat tersebut. Selain itu dari otopsi yang dilakukan juga ditemukan bekas luka-luka pada korban.
Ternyata selain diracun korban ini dicekik lehernya agar cepat meninggal dunia.
Polisi kemudian melakukan pendalaman dan hasilnya, 2 orang pelaku lain ditangkap di Cianjur. "Dari hasil pengakuan tersangka, mereka sudah membunuh 6 orang diluar TKP Bekasi," ujarnya.
Baca Juga: Tak Terkalahkan di 10 Laga Terakhir, Persib Tak Gentar Hadapi Madura United
Dalam kasus ini, korban merupakan orang dekat dari pelaku. "Istrinya, mertuanya, anaknya, tapi disisi lain ada 2 ini adalah TKW yang memasukan atau mengirimkan uangnya kepada tersangka," ujarnya.
Lebih lanjut Hengki menyatakan, tersangka Dede memiliki tugas mengkumpulan uang yang dikirim TKW tersebut. Oleh para tersangka, para TKW ini dijanjikan rumah bagus dan sebagainya saat pulang ke Indonesia.
Adapun kelima korban di Cianjur ini yakni balita berusia dua tahun bernama Bayu yang tidak lain merupakan anak Wowon dan Ai. Kemudian Noneng selaku mertua Aki Wowon, Wiwin istri pertama Aki Wowon, Halimah istri Aki Wowon yang juga ibu kandung Ai dan Farida selaku TKW.