Polisi Sebut Korban Pembunuhan Berantai Aki Wowon Cs Capai 9 Orang

Kamis 19 Januari 2023, 20:52 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut ada sekitar 9 korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh serta M. Dede Solehuddin. |Foto: Instagram@Poldametrojaya.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut ada sekitar 9 korban pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh serta M. Dede Solehuddin. |Foto: Instagram@Poldametrojaya.

SUKABUMIUPDATE.com - Fakta terungkap dari hasil pendalaman kasus seorang ibu dan kedua anaknya yang tewas akibat keracunan di rumah kontrakannya di Bantargebang, Kota Bekasi pada Kamis, 12 Januari 2023. Kasus tersebut ternyata merupakan bagian dari pembunuhan berantai.

Pelaku pembunuhan berantai dilakukan oleh Wowon Erawan alias Aki (60 tahun), Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehuddin.

Dilansir dari suara.com, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut ada sekitar 9 korban pembunuhan berantai atau serial killer yang dilakukan Wowon Cs. 

Baca Juga: Kisah Masjid di Cibadak Sukabumi, Berdiri di Area Proyek Jembatan Pamuruyan Baru

"Mudah-mudahan cuma 9 korban ini tidak ada korban lain," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (19/1/2023).

Dalam keracunan satu keluarga di Bekasi, 3 korban meninggal dunia atas nama Ai Maimunah (40 tahun) yang merupakan istri siri Aki Wowon. Lalu dua orang yang tewas lainnya Ridwan Abdul Muiz (20 tahun) dan M Riswandi (16 tahun), keduanya merupakan anak Ai.

Selain tiga orang tewas, ada 2 orang lagi yang juga keracunan yaitu Neng Ayu Solihin (5 tahun), anak Ai Maemunah. Lalu Adik ipar Ai Maemunah, M. Dede Solehuddin.

Neng Ayu selamat dan dirawat di rumah sakit. Adapun Dede, minum racun juga tapi tidak banyak dan ternyata terlibat dalam kasus tersebut. 

Baca Juga: Persib Kehilangan 1 Pemain, Daftar Perpindahan Pemain Bursa Transfer Liga 1 hingga 17/1

Fadil menyebut alasan Aki Wowon Cs membunuh Ai Maimunah, Ridwan, dan Riswandi dengan cara diracun karena mengetahui praktik kejahatan sebelumnya yang telah mereka lakukan.

"Korban meninggal dunia di Bekasi ini dibunuh karena para tersangka ini diketahui melakukan tindak pidana lain. Apa tindak pidana lain itu, mereka melakukan serangkaian pembunuhan atau biasa disebut serial killer dengan motif janji-janji yang dikemas dengan kemampuan supranatural untuk membuat orang menjadi sukses atau kaya," ungkap Fadil.

Baca Juga: Jadwal Tayang Preman Pensiun 8, Simak Info Terbarunya Langsung dari Sang Sutradara

"Jadi keluarga dekatnya ini dianggap berbahaya karena mengetahui bahwa dia[pelaku] melakukan tindak pidana lain dalam bentuk pembunuhan dan penipuan terhadap korban-korban lainnya," ujarnya.

Dalam kasus ini, Aki Wowon dan Duloh merupakan partner in crime. Dalam menjalankan aksinya, Duloh menarasikan dirinya memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekayaan dan menyuruh Aki Wowon untuk mencari korban.

Fadil menyatakan, pelaku memberikan janji dan motivasi palsu kepada korban, setelah ditagih para korban yang sudah tertipu dihilangkan nyawanya. 

Baca Juga: Peserta Seleksi PPS Pemilu 2024 di Kabupaten Sukabumi Wafat saat Tes Wawancara

"Setelah Aki mendapatkan korban atau target yang ingin sukses kemudian diambil uangnya. Namun ketika kesuksesan itu tidak kunjung diraih [korban] maka tentunya dia [Korban] akan menagih, maka Aki akan melaporkannya kepada Duloh dan Duloh yang kemudian mengeksekusi," ujarnya.

Berdasarkan hasil penyelidikan, ada potensi para pelaku sudah pernah melakukan kejahatan sebelumnya dengan modus operandi yang sama. "Dari situlah penyidik melakukan pendalaman dan hasil pemeriksaan para tersangka mengakui pernah melakukan kejahatan sebelumnya," ujarnya.

Menurut dia, tim kolaborasi interprofesi Polda Metro Jaya langsung menindaklanjuti fakta baru kemudian berangkat ke Cianjur. Di Cianjur, tim menemukan 3 lubang. 

Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu You & I Oleh Diego Gonzales

"Lubang pertama berisi kerangka anak kecil diduga atas nama Bayu umur 2 tahun. [lubang] berada di samping rumah pelaku Duloh. Lubang kedua berisi dua kerangka tulang yang ditemukan dalam satu lubang diduga atas nama Noneng dan Wiwin. Lubang ketiga berisi kerangka tulang yang diduga bernama Farida," ujarnya.

Selain pengakuan para pelaku, Fadil menyatakan dibutuhkan proses identifikasi primer, pemeriksaan DNA dan sebagainya. "Karena ada yang sudah meninggal 2 tahun lebih, ada yang baru 2 bulan. Tentu proses-proses memastikan identitaskan perlu dilakukan tidak hanya pada pengakuan para tersangka," katanya.

Untuk korban tewas pembunuhan berantai, kata Fadil, 3 orang di Bekasi, di Cianjur ada 4 kerangka kemudian ada pengakuan dari tersangka 1 kerangka lain belum ditemukan lalu di Garut 1 orang dikuburkan.

Untuk yang di Garut, sebelumnya korban dibuang ke laut dan ditemukan oleh warga lalu dikuburkan.

Fadil menyatakan kasus ini harus terungkap. Sebab apabila tak terungkap akan ada korban-korban lain. "Kalau tidak terungkap atau dibiarkan bisa saja ada korban-korban selanjutnya," ujarnya.

Sumber: Suara.com

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa