SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Jabar Hasim Adnan bersama perwakilan dari PT Migas Utama Jabar (MUJ) melakukan peresmian jembatan Citalahab di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jumat (23/12/2022). Peresmian jembatan itu dihadiri perangkat desa setempat.
Hasim menyatakan jembatan yang memiliki panjang 80 meter di Kampung Cipiit RT 04/06, Desa Bojongsari ini menjadi penghubung ke Desa Sukamaju serta Desa Wangunreja.
Menurut dia, jembatan dibangun dengan biaya Rp 140 juta yang seluruhnya dananya berasal dari program corporate social responsibility (CSR) PT Migas Utama Jabar (MUJ).
Baca Juga: Buka Daerah Terisolir di Sukabumi, Hasim Adnan: Jembatan Citalahab Wajib Dirawat Bersama
Politisi PKB itu menuturkan jembatan yang sebelumnya ambruk 6 bulan yang lalu akibat luapan arus sungai. Kondisi tersebut menyebabkan masyarakat kesulitan untuk beraktivitas.
Hasim menyatakan jembatan putus itu tak pernah ada perhatian. Dia pun meminta jajaran PAC PKB Kecamatan Nyalindung untuk mengecek kondisinya ini sekaligus konsolidasi ke tokoh-tokoh setempat.
Hasim lantas menghubungi teman-teman Vertical Rescue untuk dilakukan survey ke tempat jembatan yang putus tersebut. "Saya bertemu dengan Kang Tedi selaku komandan Vertical Rescue yang memang mempunyai misi kemanusia membangun jembatan di pelosok-pelosok," ungkap Hasim.
Baca Juga: Loker! Dibutuhkan 3.296 PPPK Kementerian ATR/BPN, Berikut Syarat Lengkapnya
Hasim pun mengapresiasi PT Migas Utama Jabar, yang merespons kondisi jembatan tersebut.
"Ini dari program CSR PT Migas Utama Jabar. Luar biasa responnya ketika kami mengusulkan agar dibangun jembatan gantung," kata Hasim.
"PT Migas Utama Jabar merupakan BUMD milik provinisi Jawa Barat juga mitra kami di komisi III. Ketika kami butuh akses dengan CSR kami selalu koordinasi langsung dengan MUJ," imbuhnya.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Hotel di Sukabumi untuk Staycation saat Libur Nataru
Ia menjelaskan bahwa MUJ merupakan salah satu BUMD yang termasuk paling sehat milik pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Karena jika hanya mengandalkan APBD itu bisa setahun. Nah kalau lewat CSR itu relatif tiga bulan dari pengajuan juga sudah cair," kata Adnan.
Ia berharap jembatan tersebut bisa dipelihara dengan baik oleh warga. "Supaya lebih awet itu tidak boleh dinaiki oleh lebih dari tiga orang dan jika ada motor hanya boleh satu," pungkasnya.
Kepala Divisi CSR PT Migas Utama Jabar (MUJ) Ridwan menyatakan pembangunan jembatan tersebut merupakan kebahagiaan tersendiri bagi PT MUJ karena CSR-nya bisa langsung berdampak pada masyarakat.
Baca Juga: 10 Wilayah di Sukabumi yang Paling Sepi, Juaranya Kecamatan Tegalbuleud
Berkaitan dengan program CSR, PT MUJ juga sedang memulai program tiang listrik mandiri untuk daerah yang belum teraliri listrik. "Di Desa Nagela 70 tahun belum dapat listrik. Alhamdulillah kita masuk pertama. Walaupun ini rintisan, mudah-mudahan menjadi sebuah langkah awal untuk langkah-langkah yang lebih baik," kata Ridwan.
Tim teknis jembatan Vertical Rescue Indonesia Dadan menyatakan jembatan tersebut mulai dibangun pada tanggal 11 Oktober 2022 dan selesai tanggal 2 November 2022.
Ridwan menuturkan dalam pembangunan jembatan ini, cuaca menjadi kendala. Menurut dia, apabila tidak terganggu cuaca, jembatan bisa rampung dalam hitungan hari. "Biasanya paling cepat satu hari," ujarnya.
Pembangunan jembatan tersebut mendapat apresiasi warga. Menurut warga, jembatan tersebut mempermudah warga beraktivitas.
"Pokoknya terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membangun jembatan itu. Membuat (akses) warga jadi gampang. Semoga jembatannya awet," ungkap Adin (53 tahun) warga Kampung Cipiit.
Hal senada diungkapkan, Kepala desa Bojongsari Asep. Ia berharap dengan adanya jembatan tersebut warga bisa lebih maju. "Mudah-mudahan bahkan sangat mengharapkan masyarakat lebih maju. Baik di bidang ekonomi, pertanian, ternak, dan sebagainya. [Jembatan] sebagai harapan baru," bebernya.
Reporter: Abdi/Magang