SUKABUMIUPDATE.com - Gempa Cianjur menyebabkan 17.864 unit rumah rusak. Jumlah tersebut merupakan data yang telah tervalidasi hingga 30 November 2022 pukul 15.00 WIB.
Dari 17.864 unit rumah rusak itu, rinciannya adalah rumah rusak berat 4.376, rusak sedang 5.306 dan rusak ringan 8.182.
Dilansir dari situs resmi BNPB, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur telah menyiapkan 3 lahan yang akan dimanfaatkan sebagai relokasi warga terdampak gempa. Daerah relokasi ini salah satunya bertempat di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku.
Baca Juga: Belasan Warga Belum Ditemukan, Pencarian Korban Gempa Cianjur Diperpanjang hingga 3/12
Lahan di Desa Sirnagalih tersebut dipilih setelah adanya rekomendasi dari BMKG terkait keamanan terhadap potensi bahaya baik potensi bahaya geologi maupun hidrometeorologi.
Luas lahan relokasi yang disiapkan di Sirnagalih mencapai 2,5 hektar dengan peruntukan 200 unit rumah tipe 36.
Di samping itu, posko mencatat warga yang masih mengungsi mencapai 109.386 jiwa (39.521 KK). Jumlah ini merupakan hasil survei yang tervalidasi hingga, 30 November 2022 pukul 15.00 WIB. Mereka tersebar di 451 titik, dengan rincian 351 di pos pengungsian terpusat dan sisanya mandiri.
Baca Juga: Cerita SAR Khatulistiwa Sukabumi Sepekan Terjun di Lokasi Gempa Cianjur
Adapun jumlah korban jiwa akibat gempa cianjur mencapai 328 orang hingga Rabu, 30 November 2022. Selain itu masih ada 12 orang yang dinyatakan hilang dan masuk Daftar Pencarian (DP).
Untuk menyelesaikan DP ini, Posko memutuskan untuk memperpanjang masa pencarian korban hilang selama 3 hari, terhitung pada 1 hingga 3 Desember 2022.
Hal tersebut melihat kondisi lapangan dan ahli waris yang masih mengharapkan ditemukannya korban yang masih hilang. Pernyataan ini disampaikan Bupati Cianjur Herman Suherman dalam keterangan pers di hari kesepuluh pascagempa. “Kami, Kabupaten Cianjur telah membuat usulan penambahan waktu tiga hari ke depan,” ujar Bupati Cianjur.
Di samping itu, perwakilan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP)/Basarnas wilayah Jawa Barat Jumaril menyatakan pihaknya telah siap dengan sumber daya untuk perpanjangan pencarian korban hilang. Hal tersebut ditindaklanjuti setelah adanya permintaan dari pemerintah daerah setempat.