SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak 3.175 tenaga kesehatan (nakes) telah disebar di 194 titik pengungsian di delapan kecamatan di Kabupaten Cianjur pascagempa 5.6 magnitudo. Delapan kecamatan ini meliputi Kecamatan Pacet, Cugenang, Gekbrong, Warungkondang, Mande, Cilaku, Cibeber, dan Cianjur.
Mengutip situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa (29/11/2022), tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter umum, perawat, ahli gizi, bidan, apoteker, tenaga surveilans, kesehatan lingkungan, terapis, psikolog, dan beragam dokter spesialis, mendukung pelayanan kesehatan warga terdampak.
Aktivitas pelayanan kesehatan yang dinaungi Kementerian Kesehatan RI tersebut telah melakukan pengamatan dan pendataan untuk mencegah penyakit atau wabah serta penyerahan logistik kesehatan ke dinas terkait.
Baca Juga: Update Korban Gempa Cianjur 28/11: 323 Meninggal 9 Masih dalam Pencarian
Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur juga telah melakukan Rapid Health Assessment (RHA), melakukan mobilisasi untuk memberikan pelayanan kesehatan di beberapa titik pengungsi, serta melakukan pendataan ketersediaan obat, kelompok rentan, dan tren penyakit di sejumlah lokasi pengungsian.
Untuk mengantar korban yang membutuhkan operasi atau penanganan di fasilitasi kesehatan, telah tersedia 16 ambulans yang secara bergantian mengantar dan menjemput warga terdampak.
Berdasarkan data yang dihimpun Klaster Kesehatan Penanganan Gempabumi Kabupaten Cianjur per Minggu, 27 November 2022, tercatat lima kasus terbanyak yang ditemukan di pos kesehatan dan puskesmas adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gastritis, hipertensi, diare, dan diabetes.
Baca Juga: Kemensos Klarifikasi Mengenai Narasi Adopsi Bayi Korban Gempa Cianjur
Sebanyak 155 tempat tidur (TT) turut disiapkan Kabupaten Cianjur untuk menerima pasien pascaoperasi yang tersebar di RSUD Cimacan (50 TT), RSUD Pagelaran Cianjur Selatan (20 TT), RSU dr Hafiz (20 TT), RS Bhayangkara (11 TT), BBKP Ciloto Kampus Cimacan (50 TT), dan Rumah Singgah GKI (5 TT).
Petugas kesehatan yang tergabung dalam tim sanitarian turut melaksanakan pengambilan dan pemeriksanaan kualitas air di 20 titik pengungsian. Pemantauan jentik dan pengasapan (fogging) turut dilakukan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.
Sementara untuk mendukung pelayanan gizi di lokasi pengungsian, telah dibuka dapur Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) di dua lokasi yaitu Kecamatan Cugenang dan Warungkondang.
Baca Juga: Hilang Sejak Gempa Cianjur, Jasad Ayah Peluk Anaknya Berhasil Ditemukan oleh Tim SAR
Pelayanan kesehatan secara intensif juga diberikan kepada kelompok ibu hamil dan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Imbauan dan edukasi terkait promosi Kesehatan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat) terus dilakukan relawan kesehatan di tiap titik pengungsian.
Hingga Senin, 28 November 2022 pukul 17.00 WIB, korban meninggal akibat gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur tersebut berjumlah 323 orang. Ini dicatat setelah tim gabungan berhasil menemukan dua jenazah di Kecamatan Cijedil sehingga data warga hilang berkurang menjadi sembilan jiwa.
Kerusakan infrastruktur 26.237 rumah rusak berat, 14.196 rumah rusak sedang, dan 22.786 rumah rusak ringan. Infrastruktur lain yang rusak yaitu 471 sekolah, 170 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung perkantoran. Titik pengungsian yang dapat dihimpun tercatat 449 titik dengan total pengungsi 100.330 jiwa.