SUKABUMIUPDATE.com - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) menutup sementara aktivitas pendakian mulai 22 November hingga batas waktu yang belum ditentukan. Keputusan ini diambil menyusul terjadinya gempa bumi magnitudo 5.6 pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB yang mengguncang wilayah Sukabumi dan Cianjur.
Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Nomor: SE/2/BBTNGGP/Tek.2/11/2022 tentang Penutupan Sementara Pendakian. Penutupan ini juga dilakukan lantaran hingga Selasa (22/11/2022), BMKG menyatakan ada 127 gempa bumi susulan, sejak gempa utama Senin kemarin hingga Selasa sekira pukul 07.30 WIB. Gempa susulan ini memiliki magnitudo terbesar 4.2 dan terkecil 1.2.
"Bagi para calon pendaki yang sudah melakukan pembayaran melalui proses booking online pada Selasa, 22 November 2022 dan seterusnya, demi keamanan dan keselamatan pengunjung, maka diminta untuk menjadwal ulang (reschedule) waktu pendakiannya," tulis edaran yang diunggah di akun Instagram resmi BBTNGGP.
Dalam surat edaran yang sama, penutupan sementara juga berlaku bagi aktivitas wisata air terjun Cibeureum Cibodas di kawasan TNGGP.
Sebelumnya, BMKG menyebut gempa pada Senin kemarin diduga merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri.
Episenter gempa tektonik itu terletak pada koordinat 6,86 LS-107,01 BT atau tepatnya berlokasi di darat Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi yang berbatasan dengan kabupaten Cianjur dengan kedalaman 11 kilometer.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, Daryono mengatakan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Pada Senin malam, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam pernyataan resmi kepada media di Pendopo Cianjur menyebut sudah ada 162 korban meninggal dunia akibat gempa tersebut.
#SHOWRELATEBERITA