SUKABUMIUPDATE.com - Polisi sudah menahan Dua pelaku penyiksaan dan penyekapan terhadap seorang asisten rumah tangga (ART) ) di Kabupaten Bandung Barat. Pelaku yang diketahui pasangan suami istri ini menuai kecamatan karena aksi mereka cukup kejam, kekerasan fisik hingga membiarkan korban berinisial R (29 tahun) kehujanan di malam hari.
Salah satu kecaman diutarakan Deputi Pemenuhan Hak Perempuan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ratna Susianawati. Ia meminta aparat penegak hukum menindak tegas pelaku.
Melansir antara dari suara.com, menurut Ratna tindakan kekerasan yang dilakukan pelaku pada korban yang merupakan ART asal Limbangan, Kabupaten Garut di terbilang keji. Aksi kekerasan fisik dan non fisik dilakukan di kediaman pelaku di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
"APH (Aparat Penegak Hukum) harus menindak tegas pelaku kekerasan serta memproses hukum sesuai hukum yang berlaku," ujarnya, Rabu 3 November 2022.
Ratna prihatin kepada ART yang disekap dan dianiaya oleh majikannya. Dia mengatakan kasus yang dialami ART, baik penyiksaan, penyekapan, maupun perbudakan, masih terus berulang dan harus menjadi pelajaran.
Proses hukum terhadap pelaku tetap menjadi prioritas utama berdasarkan peraturan yang berlaku sehingga tidak terjadi kasus serupa di kemudian hari. "Pada hakikatnya semua orang sama kedudukannya di depan hukum. Seharusnya tidak ada perbedaan perlakuan, baik terhadap rakyat kecil maupun penguasa," tutur Ratna.
Ia menuturkan berdasarkan informasi Kepala Desa Cilame, pengungkapan kasus penyiksaan dan penyekapan itu berawal dari kecurigaan warga terhadap suara tangisan korban yang sering didengar warga hampir setiap malam selama dua atau tiga bulan terakhir.
Bahkan, korban sering dibiarkan kehujanan di luar rumah pada malam hari. Berdasarkan beberapa kejadian yang terlihat itu, akhirnya warga curiga bahwa korban disiksa oleh majikannya.
Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Desa Cilame. Kades kemudian berkoordinasi dengan polisi dan TNI untuk menolong korban.
Pada 29 Oktober, warga bersama polisi dan TNI mendobrak rumah yang menjadi lokasi penyekapan korban dan mengevakuasi korban. Berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka penganiayaan di bagian wajah, lengan, dan punggung.
Sebelumnya, polisi juga telah mendalami dugaan salah satu tersangka merupakan jaringan judi 303 yang bekerja sebagai admin judi slot.
Sumber: Suara.com (Antara)
#SHOWRELATEBERITA