SUKABUMIUPDATE.com - F (11 tahun) bocah di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya Jabar (Jawa Barat) meninggal dunia akibat depresi karena terus menerus di bully. Ia dipaksa menyetubuhi kucing, direkam kemudian rekamannya itu disebar.
Berhari-hari F mengalami depresi, murung dan tak mau makan. Orang tua F membawanya ke rumah sakit sampai akhirnya F meninggal pada Minggu (18/7/2022).
Dikutip dari berbagai sumber, T (30 tahun) ibu kandung F mengatakan, anak kedua dari empat bersaudara tersebut kerap dibully. “Seminggu sebelum meninggal, rekamannya itu menyebar. Dia pun dibully teman-temannya makin menjadi. Anak saya jadi malu, tak mau makan minum. Bahkan melamun sampai dibawa ke rumah sakit dan meninggal saat perawatan,” kepada awak media (20/7/2022).
Kepada ibu kandungnya, F mengaku dipaksa teman-temanya menyetubuhi kucing sambil ditonton dan diolok-olok. “Sebelum kejadian itu, katanya suka dipukul-pukul oleh mereka. Puncaknya dipaksa begitu,” katanya.
Sebelum meninggal, F yang depresi dirawat di rumah sakit. Ia mengaku sakit tenggorokan sampai akhirnya meninggal.
Menurut T, keluarga teman-teman F yang membullynya datang ke rumah dan meminta maaf. Ia pun mengaku sudah ikhlas dengan kepergian F.
“Saya minta jangan lagi ke anak lainnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rianto membenarkan kejadian bullying yang menewaskan bocah SD di Tasikmalaya. KPAID sudah mengunjungi rumah korban dan akan memproses kejadian tersebut agar tidak ada lagi kejadian serupa.
“Sesuai keterangan keluarga, anak 11 tahun ini dibully sampai depresi. Kemudian meninggal saat rekaman pemaksaan tak senonohnya tersebar. Kita juga akan proses hukum supaya kejadian ini tak terulang lagi,” tandasnya.
SUMBER: HARAPANRAKYAT.COM