SUKABUMIUPDATE.com - 8 orang dinyatakan meninggal dunia di lokasi kejadian pasca truk BBM (tangki pertamina) menghantam para pemotor di Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi Jawa Barat, senin 18 Juli 2022 petang. Detik-detik mengerikan pasca kejadian direkam oleh warga Sukabumi yang tengah bekerja tak jauh dari lokasi.
Ariyo Damar (22 tahun) warga Baros Sukabumi yang sejak 2018 bekerja di Kota Bekasi menjelaskan saat kejadian ia tengah pulang dari visit home service. "Saya kerja di bengkel dan showroom yamaha, lokasinya persis diseberang lokasi kejadian," jelasnya kepada sukabumiupdate.com lewat pesan singkat.
Sekitar pukul 15.30 WIB, lanjut Damar ia melintas di lokasi kejadian. Ia sempat merekam sejumlah korban yang sudah meninggal dunia di lokasi kejadian.
Tubuh para korban ditutup oleh warga di lokasi. Terlihat ada yang berjaket ojek online dan berseragam TNI.
"Yang di rekaman saya itu, ada 8 orang. Posisinya banyak yang berada dekat truk BBM bahkan masih berada dibawah mobil itu. Beberapa lainnya dibelakang truk, terlindas," ungkap Damar.
Menurut Damar, lokasi tabrakan beruntun itu di jalan alternatif cibubur cileungsi, perbatasan Kranggan Bekasi dan Gunungputri Bogor.
Baca Juga :
"Itu jalan turunan. Sejak ada jalan baru dan perumahan disana dipasang lampu merah pas turunannya. Jadi pas kejadian kayaknya motor-motor itu lagi berhenti karena lampu merah ditabrak oleh truk tangki itu," lanjut Damar.
Pemasangan lampu merah di lokasi tersebut ungkap Damar belum lama. Beberapa waktu sebelumnya ada truk yang nyelonong juga menabrak trotoar.
Polda Metro Jaya melalui Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan ada delapan orang tewas akibat kecelakaan maut yang melibatkan truk Pertamina dengan pemotor di Jalan Raya Alternatif Transyogi Cibubur, Kota Bekasi, Senin (18/7/2022).
Dijelaskan oleh Kombes Endra, mengutip Antara dari suara.com, kecelakaan maut itu diduga terjadi akibat truk alami rem blong. Sementara itu, hingga Senin petang, proses evakuasi kendaraan yang terlibat kecelakaan ini terus dilakukan.
Pasca kecelakaan maut ini, muncul petisi dari publik agar lampu merah yang berlokasi di tempat kecelakaan itu untuk dihapus. Petisi itu dibuat oleh netizen dengan nama akun Umi N.
Dalam deskripsi disebutkan bahwa penempatan lampu merah di lokasi tersebut tidak tepat dan terbilang berbahaya karena berada di kondisi jalan menurun.
"Saat ini di jalan transyogie sedang ada pembangunan project CBD seberang Citra Grand, dengan adanya project tersebut dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD, padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun cileungsi," tulis deskripsi pada unggahan petisi.