SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Jabar Muhammad Jaenudin meminta pimpinan tingkat pemerintah daerah (pemda) berkoordinasi secara aktif dengan pemerintah pusat terkait persoalan jalan bergelombang di jalur Sukabumi-Bogor.
Menurut dia, koordinasi di setiap tingkat pemerintahan itu perlu dilakukan, mengingat jalan nasional itu menjadi kewenangan pusat namun berada di daerah.
Baca Juga :
“Pertama yang harus ditingkatkan itu adalah pentingnya koordinasi pimpinan tingkat kabupaten, tingkat provinsi dan tingkat pusat. Sehingga dari koordinasi itu, pimpinan pusat akan mengetahui mana saja kurang dan dibutuhkan,” ujar ketua fraksi PDIP DPRD Jabar itu.
“Terutama ini kan jalan nasional, seharusnya pemerintah pusat, provinsi dan daerah berkoordinasi secara aktif dan terpadu,” imbuhnya.
Menurut dia, dengan koordinasi yang aktif tak ada lagi keterlambatan soal pemeliharaan jalan.
Warga Desa Benda, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, melakukan aksi unjuk rasa meminta pemerintah memperbaiki jalan bergelombang, Minggu, 22 Mei 2022. Warga kesal sebab jalan nasional dengan kondisi aspal yang tak rata itu kerap kali mencelakai pengendara bahkan hingga berujung maut.
Dari catatan sukabumiupdate.com, sudah ada 3 kasus kecelakaan merenggut korban jiwa akibat melindas Jalan Bergelombang di daerah Benda. Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 21 Mei 2022 kemudian 29 April 2022 dan Rabu 2 Maret 2022. Semua korban merupakan pemotor.
Jalan bergelombang yang berada di daerah Benda, Kecamatan Cicurug. Titik Jalan Bergelombang lainnya berada di persimpangan Koramil hingga daerah Legos, Kecamatan Cicurug.
Titik lainnya berada di Kecamatan Parungkuda. Jalan Bergelombang tampak dari tikungan Palagan Bojongkokosan hingga depan kantor Dinas Peternakan.
Selanjutnya berada di daerah Cibadak, titik Jalan Bergelombang berada di pintu masuk jalan alternatif Cibadak. Tak hanya persoalan aspal yang tak rata, di titik Jalan Bergelombang itu kemacetan kerap terjadi.