Presiden Zimbabwe: Penjarakan Pasangan LGBT, Bebas Jika Ada Yang Hamil

Minggu 15 Mei 2022, 09:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Zimbabwe, Robert Gabriel Mugabe atau biasa dipanggil Robert Mugabe dikenal sebagai presiden yang keras dan seklaigus tegas dalam menyikapi LGBT.

Robert Mugabe meninggal di Singapura pada 6 September 2019 itu adalah sosok yang anti-LGBT.

Melansir dari suara.com, Dua tahun sebelum ia mengundurkan diri pada 2017, atau tepatnya dalam sidang umum PBB di New York, September 2015, Robert Mugabe mengejutkan para pemimpin negara yang hadir.

Baca Juga :

Daftar 31 Negara yang Legal LGBT, Apakah Indonesia Termasuk?

Kala itu, saat berpidato di mimbar PBB, Mugabe menyisipkan pandangannya soal homoseksualitas dengan mengatakan "kami bukan gay".

Mugabe yang saat itu berusia 91 tahun menggunakan mimbar PBB untuk melontarkan kritik terhadap PBB yang dinilainya sebagai organisasi 'kuno' dan selalu mengesampingkan negara miskin.

Ketika mengkritik PBB yang dinilai mencoba memaksakan peraturan hak asasi manusia di sejumlah negara, Mugabe menyampaikan komentar soal peraturan HAM untuk kaum gay.

"Kami terus menolak segala upaya untuk menerapkan 'HAM' yang bertolak belakang dengan nilai, norma, tradisi dan kepercayaan kami. Kami bukan gay," ujar Mugabe, sebagaimana dilansir The Telegraph 2015 lalu.

Sontak, pidato Mugabe mendapat reaksi dari para hadirin, yang sebagian besar tertawa mendengar pernyataannya.

Mugabe, yang terkenal karena gaya kepemimpinannya yang dinilai diktator, kerap terang-terangan soal kebijakannya di negaranya terhadap kaum LGBT. Homoseksual dianggap ilegal di Zimbabwe, dan Mugabe kerap menerima kritikan tajam dari negara Barat soal hal ini.

Bukan kali itu saja Mugabe melontarkan pandangannya soal sesama jenis. Ketika Mahkamah Agung AS akhirnya melegalkan pernikahan sesama jenis pada pertengahan 2015 lalu, Mugabe juga melayangkan pernyataan yang tak kalah kontroversial.

Saya baru mendengar bahwa Presiden Obama mendukung pernikahan sesama jenis, mempermudah advokasi kaum homoseksual, jika begitu, maka jika diperlukan saya akan terbang ke Washington, D.C., berlutut di hadapan Obama dan melamarnya," ujar Mugabe kala itu.

"Saya tidak bisa mengerti bagaimana orang-orang berani melanggar ajaran Kristus yang dengan gamblang melarang praktik sodomi," ucap Mugabe.

Presiden Robert Mugabe yang menjabat sejak 1987 dan mengundurkan diri pada 2017 itu memang amat tegas dan keras terkait kebijakannya soal LGBT.

Penjarakan Anggota Kelompok LGBTphotoPenjarakan Anggota Kelompok LGBT - (IST)

Pada 2006 ia menelurkan undang-undang yang menyatakan, bahwa aksi sodomi yang melibatkan kontak antara dua laki-laki dianggap sebagai perbuatan kriminal.

Presiden Mugabe dengan tegas mengatakan kepada media setempat, bahwa pemerintahannya tidak akan membiarkan gay berkembang di negaranya dan menyatakan jati dirinya sebagai orang Afrika.

“Ini adalah Afrika, kita dipandu oleh nilai-nilai Afrika kita, apa yang menjadi milik budaya barat harus tetap di sana tidak di sini. Saya telah memerintahkan polisi untuk membebaskan para pasangan gay yang ditangkap jika di antara mereka ada yang berhasil hamil, jika tidak ada yang hamil maka mereka akan membusuk di penjara," ancam Presiden Mugabe saat itu.

Ancaman Mugabe saat itu ia realisasikan pada 2012, di mana aparat Zimbabwe menangkap dan memenjarakan 44 anggota LGBT dan menutup kantor kelompok itu.

Polisi Zimbabwe kala itu juga menangkap 31 aktivis gay dan 13 aktivis lesbian.

Presiden Robert Mugabe menjadi presiden kedua Zimbabwe yang disegani warganya.

Presiden kedua di negara Afrika bagian Selatan, Zimbabwe ini awalnya tampil sebagai kepala negara sejak tahun 1980, ketika menjabat sebagai Perdana Menteri Zimbabwe yang pertama dan Presiden Zimbabwe secara resmi.

Jabatan presidennya dimulai pada 31 Desember 1987 hingga mengundurkan diri pada 21 November 2017.

SUMBER: SUARA.COM

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:24 WIB

Pengunjung Minta Maaf Usai Viral, Akui Tak Sengaja Keluhkan Tarif Di Pantai Citepus Sukabumi

Setelah video tersebut viral dan memicu banyak reaksi dari warga, pengunggah video yang diketahui bernama NH (38), seorang warga Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf
Pengunjung Pantai RTH Citepus Palabuhanratu Sukabumi | Foto : Ilyas Supendi
Musik30 Januari 2025, 20:00 WIB

16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada

Februari 2025 menjadi bulan cukup padat untuk Indonesia karena akan ada konser dari musisi Internasional baik itu Korea Selatan maupun Amerika Serikat.
16 Konser Musisi Internasional di Jakarta pada Februari 2025, Setiap Minggu Ada (Sumber : Instagram/@mecimapro)