SUKABUMIUPDATE.com - Dua wartawan Meksiko tewas diberondong tembakan oleh orang tak dikenal di negara bagian Veracruz pada Senin, 9 Mei 2022, kata kantor jaksa agung. Setidaknya sudah 11 jurnalis tewas dI Meksiko karena liputannya dalam tahun ini.
Yessenia Mollinedo dan Sheila Garcia meninggal di kota Cosoleacaque. Media lokal mengatakan orang-orang bersenjata tak dikenal menembak keduanya saat mereka duduk di dalam mobil.
Kekerasan terhadap jurnalis telah melonjak selama pemerintahan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, menurut sebuah laporan yang diterbitkan pada bulan April oleh Article 19, sebuah kelompok advokasi kebebasan berekspresi.
Pembunuhan terbaru ini hanya selang empat hari setelah jurnalis veteran Luis Enrique Ramirez ditemukan tewas di pinggir jalan raya di negara bagian Sinaloa utara.
Sebelum kematian Ramirez, delapan jurnalis tewas tahun ini di Meksiko, menurut data Article 19. Jasad Luis Enrique Ramirez, seorang jurnalis veteran dan kolumnis di El Debate, ditemukan oleh pasukan keamanan dalam tas hitam dan dibungkus plastik.
Ramirez adalah sosok yang diakui di Sinaloa dan sekitarnya, setelah bekerja di beberapa surat kabar terbesar di negara itu selama 40 tahun kariernya, menurut El Debate.
"Saya merasakan bahaya yang akan segera terjadi karena ada pola [pembunuhan], di mana saya cocok," kata Ramirez dalam sebuah wawancara dengan media lokal beberapa tahun lalu.
Juru bicara kepresidenan Jesus Cuevas mengatakan di Twitter Kamis sore bahwa pemerintah federal akan bekerja dengan pemerintah negara bagian dan lokal untuk menyelidiki kematian Ramirez dan bahwa mereka akan "memperkuat langkah-langkah keamanan bagi para jurnalis."
Kekerasan terhadap pers telah meroket selama pemerintahan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador. Setidaknya 36 wartawan telah dibunuh.
Senator Amerika Serikat Tim Kaine dan Marco Rubio meminta AS untuk mendesak Meksiko berbuat lebih banyak untuk melindungi jurnalis pada Februari, mengkritik Lopez Obrador karena mengecam para pengkritiknya di media.
SUMBER: REUTERS VIA TEMPO.CO