SUKABUMIUPDATE.com - Milisi Irak yang didukung Iran dan dinas intelijen regional mengungkapkan bahwa Rusia memperoleh senjata serta perlengkapan militer dari jaringan penyelundupan senjata Iran, di tengah invasi militer yang sedang berlangsung di Ukraina.
Dilansir dari Republic World, Selasa (12/4/2022), mereka mengklaim bahwa senjata untuk Rusia ini bersumber dari Irak. Sementara itu The Guardian memberitakan, ketika operasi Moskow tertinggal pada bulan lalu, Rocket-Propelled Grenades (RPG), rudal anti-tank, serta sistem peluncur roket yang dirancang Brasil, telah diangkut dari Irak ke Rusia.
Laporan tersebut menyatakan bahwa pihak berwenang Iran juga telah memberikan sistem rudal Bavar 373 buatan Iran ke Moskow, yang identik dengan S-300 Rusia.
Baca Juga :
Sesuai laporan tersebut, penggunaan senjata dari penyelundupan dan kriminal yang terorganisir, akan menandakan perubahan dramatis dalam strategi Rusia. Sebab mereka terpaksa bergantung pada Iran sebagai akibat dari sanksi berat yang dijatuhkan sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina.
Perkembangan tersebut juga memiliki konsekuensi yang luas terhadap arah dan jumlah perdagangan perdagangan senjata internasional.
Pada tanggal 26 Maret, Hashd al-Shaabi, payung milisi Syiah yang paling menonjol, mentransfer RPG dan rudal anti-tank ke Iran melalui penyeberangan perbatasan Salamja. Menurut seorang komandan seksi milisi yang mengawasi penyeberangan, senjata-senjata ini diterima oleh militer Iran dan diangkut ke Rusia melalui laut.
Awal bulan ini, Hashd al-Shaabi juga dilaporkan membongkar dan mentransfer dua sistem peluncur roket Astros II ke Iran. "Kami tidak peduli kemana senjata berat itu pergi. Apapun yang anti-AS membuat kami bahagia," lapor The Guardian mengutip sumber Hashd al-Shaabi.
Beberapa negara di seluruh dunia telah memberlakukan berbagai sanksi sejak perang Rusia Ukraina dimulai pada 24 Februari. Sanksi oleh negara-negara barat termasuk larangan komoditas penggunaan ganda, barang yang memiliki tujuan sipil dan militer, seperti suku cadang untuk kendaraan dan beberapa jenis elektronik dan perangkat optik, serta barang-barang dengan tujuan militer.
SUMBER: TEMPO.CO | REPUBLIC WORLD | GUARDIAN | REUTERS