SUKABUMIUPDATE.com - Rusia kembali mengacam bakal mengakhiri kerjasamnya dengan Barat dalam ISS (Program Stasiun Luar Angkasa Internasional).
Hal tersebut disampaikan Kepala badan antariksa federal Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin yang mengecam sanksi dari Amerika, Jepang, Kanada dan Uni Eropa terhadap negaranya karena invasi Rusia ke Ukraina.
"Tujuan dari sanksi itu adalah untuk membunuh ekonomi Rusia, menjerumuskan rakyat ke dalam keputusasaan dan kelaparan serta membuat negara kami bertekuk lutut," tulis Rogozin melalui cuitan Twitter pada 2 April 2022.
Seperti dilansir suara.com dari Space.com pada Senin (4/4/2022), Rogozin menambahkan bahwa mitra di ISS harus mencabut sanksi tersebut tanpa syarat agar hubungan antara negara bisa kembali pulih menjadi normal.
Rogozin juga menyampaikan keluhan ini kepada lembaga mitra ISS secara formal pada 14 Maret dan mengunggah beberapa tanggapan mitra terhadap surat tersebut.
Dalam salah satu cuitannya pada 30 Maret, Rogozin menuliskan surat dari Bill Nelson sebagai Administrator NASA yang berbunyi, "Amerika Serikat mendukung kerja sama antariksa pemerintah internasional, terutama kegiatan yang terkait dengan pengoperasian ISS dengan Rusia, Kanada, Eropa dan Jepang. Langkah-langkah kontrol ekspor yang baru dan yang sudah ada terus memungkinkan kerja sama antara Amerika Serikat dan Rusia untuk memastikan operasi ISS yang berkelanjutan."
Meskipun mengecam, namun cuitan Rogozin baru-baru ini tidak berarti bahwa program ISS akan segera dibubarkan.
Walaupun Rogozin mengatakan bahwa sanksi ekonomi yang baru ditetapkan dapat menghancurkan kemitraan ISS, namun stasiun luar angkasa itu tetap berjalan seperti biasa.
SUMBER: SUARA.COM