SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Ukraina menjual Kronologi invasi yang dilakukan Rusia sebagai aset digital dalam bentuk NFT (non-fungible token).
Nantinya hasil dari penjualan tersebut akan diperuntukan tentara maupun warga sipil Ukraina.
Dilansir dari suara.com, hal tersebut disampaikan oleh enteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov.
"Jika Rusia menggunakan tank untuk menghancurkan Ukraina, maka kami mengandalkan teknologi blockchain yang revolusioner," kata Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, dikutip dari The Verge pada Minggu, 28 Maret 2022.
Aset NFT itu dijual dalam koleksi berjudul 'Meta History: Museum of War'.
NFT ini berisi terkait cuplikan berita yang menceritakan setiap peristiwa dalam perang maupun ilustrasi.
Sejauh ini ada 54 NFT yang terdaftar. NFT itu berisi kronologi tiga hari perang dimulai pada akhir Februari.
Sebanyak 54 NFT awal itu akan dijual mulai pekan depan yang dibangun dari platform perusahaan blockchain Fair.xyz.
Penjualan NFT ini menggantikan rencana sebelumnya untuk memberikan token gratis ke orang-orang, yang menyumbangkan mata uang kripto (cryptocurrency) ke Ukraina. Rencana awal itu dikeluhkan karena rentan penipuan.
Sejauh ini pemerintah Ukraina memang memanfaatkan cryptocurrency dalam perang tersebut.
Hingga kini pemerintah telah mengumpulkan hingga 54 juta dolar AS atau Rp 775 miliar dalam bentuk mata uang kripto.
SUMBER: SUARA.COM