SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan ada tiga warga sipil yang dibunuh oleh pasukan Israel dalam dua insiden berbeda di Tepi Barat.
Kementrian Kesehatan Palestina mengonfirmasi pada Selasa, 1 Maret 2022, satu korban dengan identitias Ammar Shafiq Abu Afifa dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel yang menembaknya di dekat kota Beit Fajar. Afifa adalah penduduk kamp pengungsi Al-Aroub di utara Kota Hebron di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Secara terpisah, pasukan Israel membunuh dua warga Palestina lainnya, tepat sebelum fajar pada Selasa. Polisi perbatasan Israel dan otoritas kesehatan Palestina menyebut kejadian itu terjadi setelah ada kecaman dalam serangan penangkapan di Tepi Barat utara.
Polisi perbatasan Israel mengatakan petugas dan aparat yang menyamar memasuki kamp pengungsi Jenin, untuk menangkap seorang tersangka yang diduga terlibat aksi teroris.
"Setelah penangkapan tersangka, ketika pasukan meninggalkan rumah, tembakan dilepaskan dari beberapa arah, dan pasukan rahasia yang beroperasi di tempat kejadian merespons dengan tembakan langsung," kata polisi dilansir dari Aljazeera lewat Tempo pada Rabu, 2 Maret 2022.
Petugas mengatakan, ketika polisi mencapai kendaraan mereka, penyerang lain menembak ke arah pasukan yang merespons dengan tembakan akurat.
Media lokal mengidentifikasi kedua korban tewas sebagai Abdullah al-Hosari (22 tahun) dan Shadi Khaled Najm (18). Pasukan juga menangkap Imad Jamal Abu al-Heija, seorang tahanan yang baru saja dibebaskan.
Tiga warga Palestina lainnya terluka, dengan salah satu dari mereka kritis, direktur rumah sakit Jenin Wissam Abu Bakr mengatakan kepada radio resmi Voice of Palestine.
Saat dihubungi oleh wartawan, tentara Israel belum bersedia berkomentar. Tetapi media lokal mengabarkan pembunuhan dua warga Palestina itu memicu "pawai besar-besaran dan kemarahan" di Jenin. Kelompok hak asasi Palestina dan internasional telah lama mengutuk penggunaan kekuatan pasukan Israel yang berlebihan.
B'Tselem, sebuah kelompok hak asasi Israel, mengatakan telah mencatat 77 kematian warga Palestina di tangan pasukan Israel di Tepi Barat tahun lalu. Lebih dari setengah dari mereka yang tewas tidak terlibat dalam serangan apa pun.
Bulan lalu, Amnesty International mengatakan dalam sebuah laporan baru bahwa Israel melakukan kejahatan apartheid terhadap warga Palestina dan harus bertanggung jawab karena memperlakukan mereka sebagai kelompok ras yang lebih rendah.
SUMBER: TEMPO