SUKABUMIUPDATE.com - Lebih dari 1 juta orang di sebuah kota di Cina dikurung di dalam rumah. Lockdown dilakukan setelah ditemukannya tiga kasus covid-19 tanpa gejala saat penguncian massal terbaru di negara itu.
Penguncian dilakukan di Yuzhou, kota berpenduduk sekitar 1,17 juta jiwa di provinsi Henan. Mulai Senin malam semua warga di Yuzhou diharuskan tinggal di rumah untuk mengendalikan penyebaran virus Corona.
Pengumuman tersebut dipicu oleh ditemukannya tiga kasus Corona dalam beberapa hari terakhir. Dalam pernyataan pemerintah Cina pada Senin lalu, masyarakat tak boleh keluar rumah.
Kota Yuzhou mengumumkan telah menghentikan layanan bus dan taksi. Pusat perbelanjaan, museum, dan tempat-tempat wisata juga ditutup akibat penguncian wilayah.
Cina melaporkan 175 kasus Covid-19 baru pada Selasa, 4 Januari 2022. Dari angka tersebut, sebanyak lima kasus berasal dari provinsi Henan dan delapan lagi di kluster terpisah yang terkait dengan pabrik garmen di kota timur Ningbo.
Meskipun kasus yang dilaporkan di Cina lebih rendah dibandingkan dengan tempat lain di dunia, infeksi virus Corona baru terus melonjak hingga angka tertinggi sejak Maret 2020. Ada 95 kasus baru yang tercatat di Xi'an pada Selasa. Kota ini telah dikunci selama hampir dua pekan.
Xi'an melaporkan lebih dari 1.600 kasus sejak 9 Desember. Jumlah kasus mulai menurun dalam beberapa hari terakhir dibandingkan pekan lalu.
Pejabat lokal yang dianggap gagal mencegah penyebaran virus dipecat atau dihukum. Di Xi'an, dua pejabat senior Partai Komunis dicopot dari jabatan karena kurang teliti dalam mencegah dan mengendalikan wabah.
Bulan lalu, badan disipliner Cina mengumumkan puluhan pejabat dihukum karena gagal mencegah wabah di sana. Lonjakan kasus terjadi saat Beijing bersiap menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin bulan depan.
Beijing sedang mengejar pendekatan nol-Covid-19 dengan pembatasan perbatasan yang ketat. Negara tersebut juga sudah melakukan lockdown yang ditargetkan sejak virus pertama kali muncul.
SUMBER: CHANNEL NEWS ASIA VIA TEMPO