Lebih Rendah dari Indonesia, Cerita di India Bagaimana Tes PCR Bisa Murah

Minggu 22 Agustus 2021, 02:00 WIB
Ilustrasi tes PCR di India

Ilustrasi tes PCR di India

SUKABUMIUPDATE.com - Pemangkasan harga resmi tes polymerase chain reaction atau PCR untuk kepentingan testing dan tracing Covid-19 tak hanya dilakukan di Indonesia. Kebijakan serupa juga terjadi di India dan yang dilakukan di Ibu Kota, New Delhi, pada awal bulan ini bukanlah yang pertama.

Pemangkasan terkini menjadikan harga tes real time PCR di seluruh laboratorium swasta di New Delhi seragam 500 Rupee, dari sebelumnya dipatok 800 Rupee. Itu setara turun dari Rp 155 ribu menjadi Rp 97 ribu.

Bagi mereka yang ingin layanan tes PCR di rumah, tarif resminya kini yang diberlakukan Pemerintahan New Delhi adalah 700 Rupee atau Rp 136 ribu per tes. Sebelum pengurangan yang terbaru, harga yang dikenakan 1.200 Rupee atau Rp 232 ribu.

Sejalan, tes cepat antigen juga kini ditetapkan seharga 300 Rupee. Seluruh laboratorium dan rumah sakit swasta yang melakukan tes Covid-19 telah diinstruksikan untuk mematuhi dan menerapkan perubahan harga tersebut.

Kepada mereka semua juga diminta memastikan proses pemeriksaan setiap sampel spesimen, pelaporan, dan pembaruan, harus sudah selesai dalam 24 jam sejak sampel spesimen dikoleksi dari seseorang.

Perubahan harga terakhir kali dilakukan 30 November tahun lalu. Saat itu, harga tes PCR real time diturunkan menjadi 800 Rupee dan layanan tes di rumah menjadi 1.200 Rupee.

Terus disesuaikannya harga tes PCR diharapkan membuatnya semakin dapat dijangkau semakin banyak warga. "Dan semakin mendorong testing Covid-19 di ibu kota," kata Menteri Kepala New Delhi, Arvind Kejriwal, dalam pengumuman revisi harga yang terbaru.

photo

Sebagai catatan, semua harga itu untuk laboratorium dan rumah sakit swasta. Sedang segala tes Covid-19 di rumah sakit dan fasilitas milik pemerintah digratiskan.

Instruksi penurunan harga terjadi beberapa hari setelah perusahaan rintisan atau startup dari Prancis, PathStore, menawarkan tes RT-PCR Covid-19 pada harga 299 Rupee atau Rp 232 ribu. Setelahnya, dan sebelum New Delhi, pemerintahan Haryana yang lebih dulu bereaksi dengan menurunkan harga PCR menjadi sama dengan yang ditawarkan PathStore.

Di negara bagian Maharashtra, 'penyesuaian' harga tes PCR bahkan telah dilakukan enam kali hingga awal April lalu. Dari pertama mencapai 4.500 Rupee atau Rp 872 ribu saat pandemi merebak pertama di India pada tahun lalu, per April 2021 harga tes PCR sudah menjadi 500-800 Rupee (Rp 97-155 ribu)—bergantung lokasi layanan pengambilan sampel spesimennya. Termahal, sama di negara bagian lain, adalah jika swab dilakukan di rumah.

"Laboratorium swasta tidak boleh memungut harga lebih dari itu," kata Mengeri Kesehatan Maharashtra, Rajesh Tope, saat pengumuman April lalu. Dia menambahkan, "Sudah tersedia material yang berlimpah untuk kebutuhan tes-tes itu, karenanya pemerintah memutuskan menurunkan harga."

Berdasar survei yang dilakukan Skytrax terhadap layanan tes PCR di banyak bandara negara-negada di dunia pada April lalu, tes PCR di Mumbai dan New Delhi tercatat sebagai dua yang termurah. Tarifnya ditulis Skytrax, perusahaan pemeringkat kualitas maskapai dan bandara di dunia, sekitar US$ 8 atau Rp 115 ribu.

Dalam survei yang sama harga resmi, tes PCR di bandara internasional di Jakarta dan Denpasar Bali didapati sekitar US$ 60-70 atau Rp 864 ribu sampai Rp 1 juta. Tapi keduanya bukan yang termahal karena masih lebih banyak bandara yang menetapkan tarif di atas itu hingga yang termahal di Kansai, Jepang, yakni US$ 404 atau setara Rp 5,8 juta.

Kekinian, Kementerian Kesehatan memutuskan harga tertinggi tes Covid-19 real time (RT) atau tes PCR adalah sebesar Rp 495 ribu untuk di wilayah Pulau Jawa dan Bali. Sedangkan untuk di luar Jawa dan Bali, harga tertingginya adalah Rp 525 ribu.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir mengatakan perbedaan harga ini dikarenakan adanya variable transportasi yang dimasukkan di wilayah luar Jawa Bali. Aturan ini mulai berlaku pada Selasa, 17 Agustus 2021.

Sumber: Tempo

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)