SUKABUMIUPDATE.com - Jatuhnya Kabul, Afghanistan, ke tangan Taliban, memicu kekacauan di bandara setempat. Warga lokal maupun internasional berbondong-bondong menyerbunya untuk kabur. Sayangnya, tak ada cukup pesawat militer Amerika Serikat untuk mengangkut mereka sekaligus.
Merasa nyawa terancam Taliban, banyak warga nekat bergelantungan di pesawat militer Amerika yang lepas landas. Salah satu warga tertangkap kamera jatuh dari pesawat tersebut. Menurut laporan Reuters, lima orang tewas dalam kekacauan di bandara Kabul pada Senin, 16 Agustus 2021 kemarin.
"Ada indikasi salah satu personel militer Amerika juga terluka," ujar keterangan pers Kementerian Pertahanan Amerika, Selasa, 17 Agustus 2021, dikutip dari Tempo. Sejumlah warga lain diduga jatuh setelah nekat menaiki bagian luar pesawat dan tak kuasa melawan gaya gravitasi seiring pesawat mengangkasa.
Dalam sebuah video yang diunggah kantor berita Afghanistan, Asvaka, terlihat dua objek tak dikenal jatuh dari badan pesawat yang sudah terbang. "Video memperlihatkan sebuah penerbangan dari bandara Kabul di mana dua orang terlempar dari sebuah pesawat ke atap rumah," kata Asvaka menyertai video berdurasi 11 detik yang langsung ditonton lebih dari sejuta kali.
Asvaka menyebut para warga itu sebelumnya nekat naik ke atas roda pesawat angkut militer Amerika Serikat, C-17 Globemaster. Video viral lain menunjukkan ratusan warga Afganistan yang berlarian mengikuti pesawat raksasa dengan empat mesin turbofan, dengan kapasitas angkutnya sekitar 77 ton, yang sedang bergerak di landas pacu, mempersiapkan diri untuk lepas landas.
Tampak sejumlah pria memanjat badan pesawat di bawah bagian sayap dan berusaha bertahan di sana. Laporan sebuah berita online lokal menyebut ada setidaknya 12 orang, kebanyakan anak muda, yang nekat melakukan itu.
"Warga Afghanistan bergantungan di atas roda pesawat dan jatuh dari langit dekat Bandara Kabul," bunyi cuitan jurnalis Mata Timur Tengah, Ragp Soylu, di akun Twitter.
Pasukan Amerika Serikat, dilaporkan, kemudian mengambil alih kendali di bandara. Mereka harus melepaskan tembakan ke udara dan mengerahkan satu helikopter tempur untuk menghentikan kerumunan warga memenuhi landas pacu di bandara.
Wilayah udara Afghanistan pun akhirnya ditutup. Otoritas penerbangan di negara itu mengeluarkan dua NOTAM (notice to airmen). Maskapai seperti United Airlines, British Airways and Virgin Atlantic bahkan telah lebih dulu menghentikan operasionalnya di Afghanistan sejak sehari sebelumnya.
Pada Senin, menyusul Qatar Airways, Singapore Airlines, China Airlines dari Taiwan, Air France KLM dan Lufthansa. Belakangan, Air India juga mengumumkan tak bisa terbang ke Kabul karena alasan yang sama.
Seperti diketahui, Amerika Serikat dan NATO telah menarik diri dari Afghanistan. Hanya beberapa minggu dari penarikan itu, pasukan Taliban berhasil masuk Kabul dan menguasai kembali negara itu. Warga Afghanistan yang ketakutan mencoba meninggalkan Afghanistan.
Situasi itu diperburuk dengan Taliban berupaya juga mengambil alih bandara. Mengambil alih bandara akan memungkinkan Taliban untuk mengontrol arus keluar masuk Kabul, terutama bala bantuan dari negara-negara lain. Amerika juga dikabarkan telah membunuh dua anggota Taliban dalam upaya mempertahankan bandara.
Sumber: Tempo