SUKABUMIUPDATE.com - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyampaikan bahwa diselenggarakannya Euro 2020 turut menyumbang kenaikan kasus COVID-19 di Eropa. Hal itu mengingat stadion-stadion Euro 2020 memperbolehkan supporter untuk datang menonton dan bar kembali dibuka di berbagai negara untuk melayani nonton bareng.
"Penurunan jumlah kasus COVID-19 baru di berbagai kawasan selama 10 pekan terakhir berakhir. Gelombang baru COVID-19 tak terhindarkan apabila penggemar sepakbola tidak hati-hati," ujar WHO dalam keterangan persnya, dikutip Tempo dari kantor berita Reuters, Minggu (4/7/2021).
Pekan lalu, menurut data WHO, jumlah kasus baru di Eropa naik selama 10 persen. Sumbangan terbesar datang dari kota-kota yang menyelenggarakan Euro 2020 serta melonggarkan pembatasan sosial.
Sebagai satu contohnya terjadi di London, Inggris. Juni lalu, terdeteksi ada 2000 penonton asal Skotlandia yang ketahuan mengidap vaksin COVID-19 ketika menonton pertandingan melawan Inggris.
Baca Juga :
Pejabat Layanan Darurat WHO, Catherine Smallwood, mengatakan bahwa diperbolehkannya supporter ke stadion tidak bisa sepenuhnya disalahkan atas naiknya angka kasus. Ia berkata, faktor-faktor lain juga berperan seperti transportasi umum yang membawa para penonton ke lokasi stadion atau ke bar untuk nonton bareng.
"Sebenarnya peristiwa-peristiwa kecil yang berkelanjutan tersebut yang berperan menyebarkan virus," ujarnya.
Merespon temuan WHO, Menteri Dalam Negeri Jerman Horst Seehofer menyatakan keputusan Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) memperbolehkan penonton datang ke stadion adalah tindakan tak bertanggung jawab. Menurutnya, UEFA seharusnya tahu bahwa pandemi belum sepenuhnya aman untuk memperbolehkan hal itu.
Di Inggris, perihal penonton datang ke stadion Wembley juga jadi perdebatan. Federasi Sepakbola Inggris berupaya mengizinkan 60 ribu penonton datang ke Wembley di pertandingan Semi Final dan Final. Beberapa pihak menganggap hal itu tidak aman, sementara FA bersikeras hal itu aman dan akan membantu memenangkan kompetisi memperebutkan giliran Piala Dunia selanjutnya.
UEFA, dalam keterangan persnya, membela diri dengan mengatakan upaya mitigasi sudah dilakukan untuk menekan penyebaran virus COVID-19.
"Kebijakan kami sejalan dengan regulasi yang telah disusun otoritas kesehatan publik yang kompeten," ujar mereka soal pernyataan Euro 2020 menyebabkan kenaikan kasus COVID-19. Menurut data per pekan ke-25, total ada 33 juta kasus dan 738 ribu kematian akibat COVID-19 di Uni Eropa.
SUMBER: TEMPO