SUKABUMIUPDATE.com - Orang Islandia tak pernah mengakui Christopher Columbus sebagai penemu Benua Amerika, sebab mereka punya Gudrid Thorbjarnardóttir, seorang pelaut wanita yang berhasil mencapai Greenland lalu mendirikan pemukiman di ujung Newfoundland, Kanada saat ini.
Baru-baru ini sejumlah arkeolog sedang menggali sebuah lokasi yang diyakini sebagai rumah Gudrid. Rumah itu terletak di sebuah hamparan pertanian di wilayah Islandia yang diyakini dulunya tempat bermukim Bangsa Viking.
"Sangat mengejutkan dapat menemukan bangunan Viking yang terkubur dan tidak diketahui," ungkap Douglas Bolender, salah satu arkeolog yang terlibat, dikutip SputnikNews.
Hikayat Islandia menyebutkan, Gudrid adalah pelaut hebat pada masa abad pertengahan. Bersama Leif Eriksson dan Erik Thorvaldsson atau Erik Si Merah, Gudrid mencapai Greenland dan Amerika Utara.
Namun, Leif Eriksson dan Erik Si Merah lebih populer, sosok Gudrid berubah menjadi mitos sebagai wanita Eropa pertama yang menyeberangi Atlantik, hingga banyak sarjana pun meragukan eksistensinya.
Orang Islandia yakin Gudrid adalah sosok yang nyata. Pulang dari Amerika, ia mendapat gelar wide-fared atau orang bernasib baik. Gelar itu belakangan menjadi nama keluarga.
Selama lebih sepuluh tahun, sekelompok kecil peneliti Islandia dan Amerika Utara mencoba memetakan keseluruhan Skagafjörður, sebuah wilayah di Islandia utara tempat banyak orang Viking bermukim dulu.
"Yang paling terlihat adalah rumah pertanian di reruntuhan," kata Bolender seperti. Tapi di sini begitu banyak lapisan tanah yang mengendap di dataran rendah, sehingga Anda tidak akan melihat apa-apa selain ladang," kata Bolender.
Nama Gudrid muncul dalam "Saga of Erik The Red and Saga of The Greenlanders" yang dikenal sebagai Saga Vinland.
Gudrid tak sendiri mencapai daratan nan jauh dari kampung halamannya, tapi ditemani Thorfinnur Karlsefni saat memimpin ekspedisi ke Vinland. Di tempat ini pula Snori Thorfinnsson lahir. Tak ayal, Thorfinnsson tercatat sebagai orang Eropa pertama yang lahir di Amerika, di luar Greenland.
Gudrid besar dari keluarga sederhana, kakeknya seorang budak yang dibebaskan dan menjadi pedagang hebat. Sejarawan Bo Eriksson menjelaskan keluarga Gudrid memang sangat dihormati saat itu.
Di masa tuanya, Gudrid menjadi Kristen dan melakukan perjalanan ke Roma. Ia memutuskan tidak kembali ke Islandia dan menjadi biarawati di sebuah gereja lokal.
Meski menyeberang Atlantik dan menemukan benua Amerika 500 tahun sebelum Colombus dan melakukan perjalanan ke Vatikan, perjalanan Gudrid dipenuhi ketidakjelasan.
Ada beberapa patung Gudrid yang dibuat oleh sejumlah orang untuk mengenang dan menjadikannya sebagai sosok yang menginspirasi. Namun, Gudrid tetap hanya sosok dalam hikayat.
Semua itu disebabkan satu hal, orang Viking di abad pertengahan pada saat itu belum mengenal budaya tulis. Ditambah lagi Gudrid, Erik Si Merah dan Leif Eriksson tidak pernah menuliskan perjalannya.
Columbus melakukan hal serupa, tapi dia membawa Amerigo Vespucci sebagai penulis catatan perjalanannya, mencatat semua yang dilihat selama perjalanan dan saat melihat daratan benua Amerika pada saat kali pertama, sedangkan sebuah peradaban akan maju bila dibangun oleh orang-orang yang menulis dan membaca.