SUKABUMIUPDATE.com - Pembunuhan Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir Iran, bukanlah kasus pertama di negeri pimpinan Ayatollah Ali Khamenei tersebut. Sejak 2012, sudah ada lima ilmuwan Iran yang menjadi sasaran pembunuhan. Mereka diyakini menjadi target karena keterlibatannya di proyek-proyek militer Iran.
Berikut nama ilmuwan-ilmuwan Iran yang menjadi sasaran pembunuhan yang dikutip dari Tempo.co berdasarkan berbagai sumber, Sabtu, 28 November 2020:
1.Massoud Ali-Mohammadi
Ali-Mohammadi tewas dibom pada 12 Januari 2020. Menurut kelompok oposisi di Iran, Ali-Mohammadi adalah seorang moderat yang mendukung calon presiden Mirhossein Mousavi pada Pilpres Iran 2009. Pada pemilu itu, Mahmoud Ahmadinejad lah yang keluar sebagai pemenang.
Pemerintah Iran membenarkan bahwa Ali-Mohammadi adalah seorang ilmuwan nuklir. Namun, mereka membantah dugaan dirinya bekerja untuk organisasi terkait nuklir. Kata Pemerintah Iran, Ali-Mohammadi hanyalah dosen di Universitas Tehran.
Dugaan negara-negara barat berbeda. Menurut mereka, Ali-Mohammadi satu geng dengan Fakhrizadeh dan Fereydoun Abbassi-Davani. Adapun keduanya dikenai sanksi oleh PBB karena terlibat dalam pengembangan senjata nuklir.
2.Majid Shahriyari
Shahriyari tewas dibunuh bersama istrinya pada 29 November 2010. Seperti Ali-Mohammadi, keduanya tewas dibom di Tehran. Pemerintah Iran menuding Israel dan Amerika sebagai dalangnya.
Pemerintah Iran membenarkan bahwa Shariyari terlibat dalam program nuklir. Menurut Organisasi Energi Atom Iran, Shahriyari berperan dalam proyek nuklir terbesar mereka yang sayangnya tidak boleh dielaborasi. Ketika tak mengurus nuklir, Shahriyari adalah dosen di Universitas Shahid Beheshti.
3.Fereydoun Abbassi-Davani
Fereydoun Abbassi-Davani adalah ilmuwan Iran kesekian yang menjadi sasaran serangAn bom. Namun, ia bernasib lebih beruntung dibanding para koleganya. Abbassi-Davani hanya terluka dan penyerangnya pun tertangkap. Adapun serangan kepadanya terjadi di hari yang sama Shahriyari dibom.
Kementerian Intelijen, saat itu, menyebut CIA, Mossad, dan MI6 sebagai dalang di balik percobaan pembunuhan Abbassi-Davani. Hal itu, kata mereka, berdasarkan pengakuan para tersangka yang mengklaim dilatih ketiga agensi intelijen.
Bersama Fakhrizadeh, Abbasi-Davani dikenai sanksi oleh PBB. Ia terlibat dalam proyek persenjataan nuklir Iran. Di tahun 2011, ia sempat ditunjuk sebagai Wakil Presiden dari Organisasi Energi Atom Iran dan menjabat hingga Agustus 2013.
4. Darioush Rezai
Rezai tewas, 35 tahun, tewas dibunuh pada 23 Juli 2011. Seperti Mohsen Fakhrizadeh, ia ditembak di Tehran. Sejumlah media mengabarkan ia terlibat dalam program nuklir Iran, namun hal itu dibantah oleh pemerintah. Deputi Menteri Dalam negeri, Safarali Baratlou, mengatakan bahwa ia adalah seorang dosen Fisika.
5. Mostafa Ahmadi-Roshan
Roshan, 32 tahun, dibunuh pada bulan Januari 2012. Ia tewas dibom ketika hendak mengendarai mobilnya di Tehran. Penumpang yang bersamanya juga tewas dan seorang pejalan kaki terluka parah. Menurut keterangan saksi, mobilnya dipasangi bom oleh seorang pengendara motor.
Pemerintah membenarkan bahwa Ahmadi-Roshan terlibat dalam program nuklir Iran. Mereka menyebut Ahmadi-Roshan bekerja sebagai peneliti sekaligus supervisor di situs pengayaan nuklir Iran, Natanz. Adapun pemerintah Iran menuding Amerika dan Israel sebagai dalangnya.
Sumber: Tempo.co