SUKABUMIUPDATE.com - Badan kesehatan Korea Selatan mengatakan total ada 107 orang yang meninggal diduga setelah menerima vaksin flu musiman. Kabar ini menyebabkan publik ragu akan keamanan vaksin flu yang diberikan pemerintah.
Namun Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan 106 dari kematian tersebut memiliki hubungan yang sangat terbatas dengan suntikan vaksin. Sementara kasus lainnya sedang diselidiki.
"Dari keseluruhan, 48 orang berusia di atas 80 tahun, diikuti oleh 40 orang berusia 70-an, 10 orang di bawah 60 tahun, dan sembilan orang di usia 60-an," kata KDCA seperti dikutip dari Yonhap News Agency.
Otoritas kesehatan Korea Selatan telah berulang kali mengatakan bahwa tidak ditemukan hubungan langsung antara vaksin flu dan kematian. Mereka tetap mendorong warga untuk mendapatkan vaksinasi flu sebelum masuk musim dingin di tengah pandemi virus corona.
Umumnya, musim flu di sana tiba antara akhir November dan Desember. Mengingat vaksin flu butuh waktu sekitar dua setelah vaksinasi untuk membuat antibodi berkembang di dalam tubuh, para ahli merekomendasikan agar warga mendapatkan suntikan flu pada pertengahan NovemberSejauh ini, lebih dari 13,05 juta warga Korea Selatan telah menerima vaksin flu yang dibiayai oleh negara.
Pada bulan lalu, warga Korea sempat dihebohkan dengan kabar 32 orang meninggal setelah mendapatkan vaksin flu. Hal ini bermula dari kematian seorang anak berusia 17 beberapa saat setelah ia mendapatkan vaksinasi.
Namun pemerintah Korea Selatan menegaskan tidak ada hubungan kematian itu dengan vaksinasi flu yang dia terima.
Perdana Menteri Chung Sye-kyun sempat meminta dilakukan penyelidikan terhadap kematian remaja itu. Tapi dia hakulyakin bahwa bukan vaksinasi flu yang menjadi penyebabnya.
"Sejauh ini, para ahli mengatakan kemungkinan kecil ada keterkaitan antara penyuntikan vaksin dan kematian," katanya Oktober lalu.
Sumber: Tempo.co