SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Athena, Yunani, akhirnya resmi membuka masjid untuk pertama kali sejak merdeka dari Kekaisaran Ottoman hampir 200 tahun lalu pada Jumat kemarin. Sejak 1890-an ide membangun masjid di Athena kerap mendapat pertentangan dari gereja ortodoks, terhambat birokrasi yang rumit, hingga krisis moneter.
"Ini adalah momen bersejarah bagi komunitas Muslim yang tinggal di Athena, kami telah lama menunggu masjid ini,” kata Heider Ashir, anggota dewan pengurus masjid, dikutip dari Tempo.co, Sabtu, 7 November 2020.
Mengutip dari DW, pascamerdeka dari Kekaisaran Ottoman pada 1821, Yunani menghancurkan banyak masjid. Beberapa masjid kemudian dibangun namun lokasinya di dekat perbatasan dengan Turki, tempat mayoritas warga muslim tinggal.
Padahal ratusan ribu umat Islam dari Pakistan, Suriah, Afghanistan, dan Bangladesh diketahui tinggal di Athena. Sebelum pembukaan ini, Athena adalah satu-satunya ibu kota di Eropa yang tidak memiliki masjid resmi.
Namun sejumlah warga Muslim merasa tidak puas dengan penampilan masjid. Strukturnya yang berbentuk persegi panjang, tanpa kubah atau menara, dirasa tidak memiliki kemiripan dengan masjid lain di Eropa yang megah.
“Itu sama sekali tidak terlihat seperti tempat ibadah, itu adalah bangunan kecil, persegi, menyedihkan,” kata Naim El Ghandour, kepala Asosiasi Muslim Yunani.
Meski mengkritik, El Ghandour berterima kasih atas pembangunan masjid ini. "Tapi kami akan berjuang untuk mendapatkan yang lebih layak," tuturnya.
Sayangnya, status karantina wilayah di Athena untuk mencegah penularan Covid-19 membuat ibadah rutin masih dilarang hingga akhir bulan ini. "Kami akan salat di rumah, dan segera setelah penguncian selesai, masjid akan kembali dibuka untuk jamaah," kata Ashir.
Sumber: Tempo.co