SUKABUMIUPDATE.com - Facebook pada Kamis, 5 November 2020, menutup akun sebuah kelompok pro-Trump yang memprotes hasil perhitungan sementara pemilu Amerika Serikat 3 November lalu.
Facebook menjelaskan, akun media sosial itu telah digunakan untuk mendelegitimasi proses pemilu dan menyerukan tindakan kekerasan.
Melansir Tempo.co, akun kelompok pro-Trump tersebut menyerukan ‘Hentikan Pencurian’ dan baru beberapa hari dibuat. Akan tetapi, akun tersebut sudah memiliki 3 ribu lebih anggota saat dihapus oleh Facebook atas dasar melanggar kebijakan media sosial itu.
Akun media sosial yang dihapus Facebook tersebut berulah setelah proses perhitungan suara belangsung di beberapa negara bagian. Calon Presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden masih yakin bisa mengalahkan presiden incumben Donald Trump.
“Sejalan dengan kebijakan pengecualian yang kami ambil pada periode ini, kami telah menghapus akun kelompok ‘Hentikan Pencurian’, yang dibuat terkait even dunia baru-baru ini,”tulis Facebook.
Surat kabar Washington Post menulis akun kelompok ‘Hentikan Pencurian’ menyerukan agar integritas suara dilindungi dan mendorong adanya penggalangan dana untuk membantu para pendukung (Trump) terjun ke medan pertempuran, seperti Georgia dan Pennsylvania.
Media sosial Facebook dan Twitter telah berusaha keras agar platform itu dimanfaatkan untuk menyebar klaim-klaim palsu menyangkut integritas perhitungan suara pemilu.
Sumber: Tempo.co