SUKABUMIUPDATE.com - Jalan kota Paris sempat macet parah sepanjang 730 kilometer pada Kamis malam kemarin ketika warga berbondong-bondong mudik keluar ibu kota menjelang lockdown ketat Prancis.
Dilansir dari Tempo.co, hari Kamis juga merupakan hari terakhir bagi orang-orang untuk kembali ke rumah mereka setelah semester sekolah di Prancis, yang berakhir setelah liburan Hari Raya Semua Orang Kudus akhir pekan ini.
Prancis memberlakukan pembatasan perjalanan Covid-19 pada Jumat pagi, yang akan berlangsung hingga 1 Desember. Di bawah aturan baru lockdown, orang-orang wajib melampirkan sertifikat untuk perjalanan dan dilarang bepergian antarwilayah.
Terlepas dari pembatasan perjalanan yang diberlakukan pada tengah malam pada hari Kamis, Presiden Prancis Emmanuel Macron meyakinkan warga Prancis bahwa mereka tetap akan diizinkan oleh pihak berwenang untuk mudik pada Minggu malam.
"Saat ini, tidak mungkin untuk memastikan dengan pasti kemacetan lalu lintas adalah akibat dari lockdown atau (orang yang kembali dari) liburan," kata juru bicara otoritas lalu lintas wilayah Paris.
Petugas mengatakan kemacetan lalu lintas ada di kedua arah, membentang jalur masuk dan keluar Paris. "Masih terlalu dini untuk memastikan orang Paris meninggalkan ibu kota," kata juru bicara itu. Otoritas lalu lintas mengatakan kemacetan itu bukan yang terburuk yang pernah tercatat di wilayah itu, tetapi nyaris mendekati.
Kemacetan lalu lintas parah biasanya terjadi pada liburan musim panas di ibu kota Prancis. "Ini jauh lebih besar daripada liburan eksodus, musim dingin, musim panas, kami hampir mencapai rekor tertinggi kami yaitu total panjang 739 kilometer," ujarnya.
Prancis memulai lockdown baru yang lebih ketat pada hari Jumat ketika infeksi Covid-19 di Eropa melampaui 10 juta.
Berbeda dengan lockdown Prancis pada 17 Maret-11 Mei, semua sekolah dari jenjang taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas, akan tetap buka kali ini, France24 melaporkan. Alasannya adalah banyak siswa yang tertinggal dalam pendidikan mereka di musim semi, karena sebagian besar kelas dibatalkan atau diadakan melalui pembelajaran jarak jauh.
Ada juga pengecualian untuk sektor tertentu seperti sektor konstruksi dan sektor budaya. Musisi akan diizinkan untuk mengadakan latihan dan melakukan rekaman di studio, dan pekerja film dan teater akan diizinkan untuk melakukan latihan dan kru film dapat melanjutkan syuting.
Layanan publik seperti kantor pemerintah akan tetap buka, seperti halnya rumah jompo, tempat ibadah umum, dan rumah duka. Pernikahan akan diizinkan untuk dilakukan dengan kehadiran maksimal 30 tamu. Taman, hutan, dan pantai juga tidak akan ditutup untuk umum kali ini.
Gym, pusat rekreasi, dan klub olahraga akan ditutup, dan penggunaan masker wajib di semua ruang publik. Bar, kafe, dan restoran duduk akan tetap tutup, namun boleh menyediakan makanan untuk dibawa pulang. Toko makanan dan supermarket, apotek, toko tembakau, pom bensin, pasar buah dan sayur akan tetap buka. Pertemuan pribadi seperti pesta ulang tahun tidak akan diizinkan, begitu pun pertemuan publik. Warga diperbolehkan berolahraga selama satu jam di luar rumah, tetapi harus dilakukan dalam jarak satu kilometer dari tempat tinggal mereka.
Hingga kini Prancis telah melaporkan total 1,3 juta lebih kasus Covid-19.
Sumber: Tempo.co