SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah Kota New York, Amerika Serikat, mulai melonggarkan aturan bagi pengunjung restoran. Jika sebelumnya masyarakat dilarang bersantap di restoran dan harus membawa pulang menu yang mereka beli, mulai akhir bulan ini ketentuan tersebut tidak berlaku lagi.
Dilansir dari Tempo.co, Gubernur New York Andrew Mark Cuomo mengumumkan restoran boleh buka untuk layanan makan di tempat. Hanya saja, menurut dia, kapasitasnya tetap dibatasi yakni 25 persen dari daya tampung maksimal. Cuomo mencabut larangan bersantap di restoran untuk memulihkan kondisi perekonomian.
Cuomo mencoba mengatasi imbas dari pandemi yang terjadi, yakni jumlah pengangguran di Kota New York yang meningkat sampai 20 persen. Dia berharap pembukaan kembali restoran ini akan mengurangi angka pengangguran. "Sekarang banyak orang memahami dan mematuhi protokol kesehatan. Kondisi sudah jauh lebih baik," kata Cuomo. "Kini saatnya mengambil langkah selanjutnya."
Kebijakan boleh bersantap di restoran tampaknya belum serta-merta menyelamatkan perekonomian masyarakat. Seorang juru masak Restoran Jean-Georges, Jean-Georges Vongerichten menyatakan jika hanya boleh menerima 25 pesen tamu dari total kapasitas rumah makan, maka dia hanya bisa mempekerjakan dan menggaji separuh dari jumlah pegawai yang dulu bekerja dengannya.
Setiap restoran juga harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada tamu dan tata cara penyajian makanan yang berbeda. Pegunjung wajib memakai masker, kecuali saat makan. Mereka juga harus bersedia menjalani pengecekan suhu tubuh dan mengunduh aplikasi untuk memudahkan pelacakan jika terjadi kasus Covid-19. Semua restoran juga harus berhenti beroperasi saat tengah malam.
Cuomo akan kembali mengkaji kebijakan makan di restoran ini jika tingkat infeksi Covid-19 di New York meningkat. Tak menutup kemungkinan dia akan kembali melarang orang makan di restoran. Tapi jika kasus Covid-19 di New York tetap landai dan terus turun, maka kapasitas tamu di restoran dapat bertambah menjadi 50 persen.
Sumber: Tempo.co