SUKABUMIUPDATE.com - Ledakan di Beirut, Lebanon, meninggalkan lubang sedalam 143 meter.
Mengutip Tempo.co, ledakan dari gudang amonium nitrat ini menewaskan lebih 150 orang dan melukai sekitar enam ribu warga.
Ledakan ini setara dengan gempa bumi degan magnitudo 3.3 berdasarkan catatan sensor oleh American Institue of Geophysics.
"Ledakan itu dipicu kebakaran yang terjadi di sebuah gudang di pelabuhan, yang menyimpan amonium nitrat dalam jumlah besar," begitu dilansir Channel News Asia mengutip sumber dari otoritas setempat seperti dilansir Ahad, 9 Agustus 2020.
Presiden Lebanon, Michel Aoun, mengatakan ledakan itu berasal dari amonium nitrat sebanyak 2.750 ton.
Dia menyesalkan zat kimia yang bisa digunakan untuk pupuk dan bahan peledak itu tersimpan di gudang tanpa penanganan yang semestinya.
Akibat ledakan di Beirut ini, sekitar 300 ribu warga kehilangan rumah yang rusak atau hancur.
Pada Ahad, warga Lebanon menggelar demonstrasi anti-pemerintah setelah melampiaskan kemarahannya pada malam sebelumnya.
Demonstran sempat merangsek masuk ke sejumlah kantor kementerian Lebanon sebelum mereka diusir oleh militer yang dikerahkan pemerintah.
Warga merasa kecewa dengan elit politik berkuasa yang selama ini dianggap korup dan tidak mampu mengelola negara. Sebelum ledakan terjadi, perekonomian Lebanon telah terpuruk akibat krisis berkepanjangan.
Negara ini juga sedang menjajaki pinjaman utang dolar dari Dana Moneter Internasional atau IMF untuk menambal defisit keuangan negara.
Sejumlah negara telah menjanjikan bantuan keuangan untuk Lebanon seperti Prancis dan Amerika Serikat.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, seperti dilansir Reuters, meminta pemerintah menggelar reformasi dan memberantas korupsi agar Lebanon bisa kembali segera pulih saat dia berkunjung ke sana pada pekan ini.
Sumber: Tempo.co