SUKABUMIUPDATE.com - Sepuluh pria di negara bagian selatan India tewas pada Jumat setelah mengkonsumsi hand sanitizer karena toko minuman keras ditutup selama lockdown virus corona.
Dilansir dari tempo.co, peristiwa ini terjadi di kota Kurichedu, Andhra Pradesh, ketika India mencatat lonjakan kasus harian tertinggi Covid-19, yang menjadikan total kasus virus corona di India menjadi 1,64 juta.
"Beberapa orang yang sangat kecanduan alkohol telah menggunakan cairan pembersih tangan untuk mabuk. Minumab berlkohol tidak tersedia karena lockdown, tetapi pembersih tangan mudah tersedia," kata Siddharth Kaushal, perwira polisi Kurichedu, dikutip dari Reuters, 31 Juli 2020.
Siddharth mengatakan beberapa orang lain yang juga mengonsumsi hand sanitizer telah dipulangkan dari rumah sakit. Beberapa orang tewas memiliki latar belakang penyakit lain, katanya.
The Indian Express melaporkan tujuh orang meninggal Jumat pagi, sementara tiga lainnya meninggal setelah dua hari dirawat di Rumah Sakit Pemerintah Darsi dengan keluhan sakit perut dan muntah-muntah.
Polisi yang mengunjungi lokasi kejadian pada Selasa menemukan hand sanitizer di setidaknya 20 rumah. "Setidaknya 10 orang telah tewas sejauh ini dalam tiga hari terakhir. Kami menemukan botol sanitizer kosong dan belum dibuka di rumah-rumah ini. Anggota keluarga mengkonfirmasi bahwa para korban meminumnya sebagai pengganti minuman keras. Sebagian besar yang meninggal adalah buruh harian dan pengemis," kata Siddharth Kaushal yang berdinas di distrik Prakiddam.
Polisi mengatakan korban berkumpul di belakang kuil kota untuk mengkonsumsi hand sanitizer, yang dicampur dengan air atau minuman ringan, selama 8-10 hari terakhir.
Pada Rabu malam, salah satu korban bernama Srinu mengeluh sakit perut yang parah dan pingsan. Dia dilarikan ke Rumah Sakit Pemerintah Darsi di mana dia mengatakan kepada polisi, yang sedang menyelidiki kematian seorang pengemis malam sebelumnya, bahwa dia dan yang lainnya mengkonsumsi hand sanitizer sejak beberapa hari.
Pada Kamis malam, dua orang lainnya pingsan dan meninggal tak lama setelah dibawa ke rumah sakit. Srinu juga meninggal Kamis malam. Pada Jumat pagi, tujuh orang meninggal di rumah sakit.
Pemerintah federal India telah mengizinkan pembukaan kembali sebagian besar kegiatan ekonomi untuk mencegah kehancuran ekonomi.
Namun banyak negara bagian termasuk Andhra Pradesh, masih mengisolasi distrik tertentu di mana infeksi virus corona melonjak. Kurichedu adalah salah satu area di mana lockdown ketat diterapkan.
Kasus virus corona yang dilaporkan di Andhra Pradesh telah melonjak sembilan kali lipat dalam sebulan, dibandingkan dengan peningkatan sekitar tiga kali lipat di India secara keseluruhan pada periode yang sama. Negara bagian ini memiliki tingkat pengujian tertinggi per juta orang di seluruh India.
Di seluruh India, tercatat lonjakan 55.078 kasus dalam 24 jam terakhir, sementara angka kematian meningkat 779 menjadi 35.747, menurut rilis Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga di situs webnya.
Kementerian Kesehatan India juga mengatakan akan meningkatkan kapasitas negara itu menjadi 1 juta tes virus corona per hari dari 600.000 tes pada Jumat.
Pemerintah federal India minggu ini mengumumkan pembukaan kembali tempat yoga dan gimnasium, dan mencabut pembatasan pergerakan orang dan barang-barang.
sumber: tempo.co