SUKABUMIUPDATE.com - Foto paus pilot dengan ekor yang hampir putus karena tertebas baling-baling kapal viral di media sosial. Foto itu milik seorang fotografer Francis Pérez yang membuatnya di perairan Kepulauan Canary di wilayah Spanyol di Laut Tengah. Foto diunggah rekan fotografer Francis, Christina Mittermeier, di Instagram pada Rabu dua pekan lalu.
Dalam narasi yang disertakan Mittermeier bersama unggahannya itu disebutkan kalau Perez mendatangi lokasi paus yang sedang sekarat bersama seorang dokter hewan untuk satwa liar dan seorang lagi ahli biologi kelautan. Ketiganya merespons laporan adanya 'suara tangis kesakitan dan ketakutan' dari paus pilot muda yang kesusahan untuk berenang.
Luka yang didapati sangat parah dan paus disadari tak mungkin diselamatkan. “Sehingga mereka hanya membawanya ke darat dan melakukan apa yang harus dilakukan dengan kesedihan yang sangat mendalam, mereka melakukan eutanasia terhadap paus tersebut,” tulis Mittermeier.
Melukiskan foto mengerikan itu sebagai sebuah seruan untuk menggugah, Mittermeier meminta netizen untuk lebih peduli dengan isu keselamatan hewan laut di kawasan konservasi. “Memaksa regulasi tentang batasan kecepatan kapal-kapal feri maupun wisata sangat sulit tapi bisa dimulai dengan kepedulian dan tekanan publik; suara dari ribuan orang pasti akan didengar,” tulisnya lagi.
Aktivis di kelompok konservasi laut nirlaba SeaLegacy menambahkan kalau mereka telah mendorong adanya legislasi itu yang bisa mencegah insiden seperti yang dialami paus itu. Juru bicaranya mengatakan, meski tak diketahui jumlah pasti insiden itu di laut, tapi kemungkinan akan semakin sering terjadi seiring meningkatnya lalu lintas kapal dan populasi paus yang semakin sehat.
Dia menerangkan, setelah kena tabrak kapal, kebanyakan paus akan menyelam dan tidak pernah muncul ke permukaan lagi. “Mereka tidak langsung mati, tapi luka yang didapat bisa mengganggu kesehatannya, membuat mereka tidak bisa makan, berenang atau bernapas. Mereka akan mati perlahan,” ujarnya.
Menurutnya, dibagikannya foto momen yang direkam Francis sangat langka sekaligus penting. “Foto itu menunjukkan kepada kita apa yang kerap kita dengar tapi tidak bisa kita lihat langsung. Bahwa ancaman kapal-kapal kepada paus itu nyata, dan sangat merusak.”
SeaLegacy mengungkap kalau International Whaling Commission telah berencana membantu mengatasi masalah ancaman ini, termasuk mengumpulkan informasi insiden serupa yang pernah terjadi. Spesies apa saja yang pernah tertabrak dan berapa kecepatan kapal saat itu.
Kecepatan kapal disebut SeaLegacy sebagia faktor kunci. “Yang bisa kita lakukan segera untuk mengurangi insiden adalah membuat kapal-kapal itu mengurangi kecepatannya,” kata juru bicara SeaLegacy itu.
Menanggapi foto yang diunggah Mittermeier, netizen di antaranya memuji Perez dkk yang membuat keputusan sulit melakukan eutanasia terhadap paus. "Itu adalah aksi heroik, hatiku besama para pahlawan yang menolong salah satu anak planet Bumi yang sedang menderita itu,” kata satu di antaranya berkomentar.
Yang lain memberikan dukungannya untuk regulasi lebih ketat terhadap kapal atau perahu motor di kawasan populasi paus. Bukan hanya kecepatan tapi juga waktu mereka lalu lalang.
Sebelumnya, pada Mei lalu, dua kru kapal ikan Islandia juga menuai kecaman setelah video mereka memotong ekor hiu yang terjerat tambang viral di Facebook. Keduanya terlihat tertawa senang saat melakukannya. “Good luck trying to swim, you punk," seru seorang di antaranya saat video memperlihatkan hiu itu berenang menjauh dengan darah mengucur.
sumber: tempo.co