WHO dan Sebagian Ilmuwan Bantah Virus Covid-19 Sudah Lemah

Selasa 02 Juni 2020, 23:00 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Para ahli di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah ilmuwan lainnya menyatakan tidak ada bukti yang mendukung kalau virus corona penyebab Covid-19 melemah. Mereka menanggapi keterangan dokter dan profesor di Italia bahwa secara klinis virus tersebut sudah menghilang dari negeri itu.

Ahli epidemiologi WHO, Maria Van Kerkhove, menyebutkan bahwa pernyataan dokter Italia itu tidak didukung oleh bukti ilmiah. Menurutnya, tidak ada data yang menunjukkan virus corona berubah secara signifikan, baik dalam hal transmisi atau tingkat keparahan penyakit yang disebabkan.

"Dalam hal penularan, itu tidak berubah. Dalam tingkat keparahan, itu juga tidak berubah," kata Van Kerkhove kepada awak media, Senin 1 Juni 2020.

Martin Hibberd, profesor penyakit menular di London School of Hygiene & Tropical Medicine, menanggapi dengan nada yang sama. Dia menuturkan, studi besar yang melihat perubahan genetik pada SARS-CoV-2 tidak mendukung gagasan bahwa virus telah lumpuh atau melemah dengan cara apa pun.

"Dengan data lebih dari 35 ribu seluruh genom virus, saat ini tidak ada bukti bahwa terdapat perbedaan signifikan terkait tingkat keparahan," katanya.

Ahli dari Pusat Penelitian Virus di Universitas Glasgow, Skotlandia, Oscar MacLean, juga mengatakan tanda-tanda virus melemah, "tidak didukung oleh apa pun dalam literatur ilmiah dan juga sepertinya cukup tidak masuk akal secara genetika."

Sehari sebelumnya, Profesor Alberto Zangrillo, Kepala ICU di Rumah Sakit San Raffaele Italia di Lombardy, mengatakan melalui stasiun TV pemerintah bahwa virus corona "secara klinis tidak ada lagi." Studi dilakukan sesama ilmuwan di rumah sakit itu dan disebutkannya bakal dirilis pekan depan. 

"Kami tidak pernah mengatakan bahwa virus tersebut telah berubah, kami mengatakan bahwa interaksi antara virus dan perantara sudah pasti berubah," kata Zangrillo kepada Reuters kemudian.

Menurut dia, perubahan itu bisa disebabkan oleh karakteristik virus yang berbeda yang belum diidentifikasi, atau karakteristik berbeda pada mereka yang terinfeksi. Adapun hasil studi yang menjadi rujukannya membandingkan sampel virus dari pasien Covid-19 pada Maret dan Mei. 

"Hasilnya jelas: perbedaan yang sangat signifikan antara load factor virus antara pasien itu," kata Zangrillo.

Pandemi Covid-19 sejauh ini telah menelan lebih dari 370 ribu korban jiwa dan menginfeksi 6 juta orang lebih secara global. Italia menyumbang lebih dari 33 ribu angka kematian dari total kasus infeksi 233 ribu orang.

 

 

sumber: tempo.co

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)